"Berhasilkan kita" Ujar Devano kemudian mengedipkan kedua matanya ke arah Namakamu
"Gak usah kedipin mata bisa kan?" Dengus Namakamu malas
"Udah dibantuin juga, sekarang mana bayarannya?" Ujar Devano dengan tampang polosnya
Namakamu yang mendengarnya mendengus sebal, ia tak habis pikir dengan lelaki di sampingnya ini. "Please, jangan bikin emosi" gadis itu dengan menahan amarahnya
"Dih yang bikin emosi juga siapa kan gue minta bayarannya, gimana sih"
"DEVANOOOOOOOO!" Teriak Namakamu karena sudah habis kesabarannya
"Apa?" Tantang Devano sinis, pasalnya dia kesal karena gadis itu berteriak yang menurutnya tanpa sebab
"Lu gak tau diri ya, gue udah traktir sekarang lu minta bayaran lagi? Cih jadi cowok gak ada harga dirinya banget" kesal Namakamu
"Heh enak aja lu" sahut pria itu tak mau kalah
"Udah, mending lu diem. Gue gak mau berurusan sama lu lagi. Stop, ini terakhir kalinya. Gak usah negur-negur gue kalau gak penting, bye." Setelahnya gadis itu pergi meninggalkan Devano yang terdiam sambil menggaruk tengkuknya.
•••
"Kesel banget gue yaampun" dengus Namakamu sambil menghentak-hentakan kakinya kasar"Cara yang cukup murahan"
Namakamu yang sedang berjalan pun menghentikan langkahnya karena mendengar omongan yang menurutnya ditujukan untuk dirinya. Akhirnya gadis itu berbalik.
DEG
ternyata orangnya Iqbal. "Kenapa? Kaget?" Sinis pria itu
Namakamu yang memang terkejut akan kehadiran Iqbaal segera menetralkan kembali raut mukanya.
"Apa maksud lu?"
"Masih mau nanya maksud? Gue cuma mau bilang cara lu murahan, kenapa? Gak terima?"
"Jaga mulut lu" desis gadis itu tajam
"Gak usah sok cantik, pd. Lu bukan siapa-siapa gue jadi gak usah nyusun rencana murahan kaya gitu"
Gadis itu menyerit bingung, apa sebenarnya yang sedang dibicarakan oleh pria di hadapannya ini. Dan sekarang pria ini berbicara tanpa henti, gadis itu jadi semakin bingung apa lagi pria ini adalah orang yang dikenal dengan siswa yang paling irit bicara.
"Udah lunasin belum pembayaran ke Devano"
Gadis itu baru mengerti sekarang kemana arah pembicaraan Iqbaal.
Namakamu terkekeh sinis kemudian menatap pria di hadapannya dengan tajam. "Wow, seorang Iqbaal ternyata pd banget ya. Please deh, gue bahkan udah ikhlasin lu dan gak mau berharap lagi sama lu. Jadi gak usah sangkutin perbuatan gue sama Devano tadi"
"Karena lu punya niat buruk ke gue"
"Hey, lu gak bodoh kan? Niat buruk apa? Gue celakaian lu? Gue traktir Devano karena 100% bales kebaikan dia ke gue, gue mesra-mesraan ama dia karena permintaan dia, dan dia juga temen gue jadi menurut gue gak masalah. Apa ada yang salah? Lu siapa gue? Ngapain gue sengaja manas-manasin lu?"
Skakmat, baru kali ini seorang Iqbaal terdiam seketika.
"Kenapa? Gak bisa jawab? Apa sekarang lu nyadar gue berharga? Kemaren kemana? Bukannya udah punya cewek yang jauh lebih dari gue?"
"DIEM" Bentak Iqbaal pada Namakamu
"See? Gue ga perduli. Dan mulai sekarang anggap aja kita gak pernah saling kenal, gue nyesel pernah punya perasaan sama lu." Setelahnya gadis itu benar-benar pergi dari situ meninggalkan Iqbaal seorang diri.
Haihai maaf ya kemaren aku gak sempet up.
Gimana suka gak? Kalau suka votenya jangan lupa ya. Terima kasih, babay💜.