"Aneh banget, kenapa tuh dia pergi" bisik Devano pada Namakamu
Gadis itu hanya mengangkat bahunya acuh, pertanda bahwa ia tak tau.
"Cepet banget ganti" sindir Aldi
Namakamu hanya terkekeh sambil menatap Aldi. "Emang masalah gue ganti? Toh dia bukan pacar gue kan?
"Terus apa tujuan lu deketin dia selama ini?"
Gadis itu hanya terkekeh sinis. "Kalau udah tau jawabannya gak usah nanya. Dan soal gue ganti ya itu hak gue, toh selama ini sahabat lu gak perduliin gue, gak nganggep perjuangan gue ngapain gue harus susah payah bertahan?"
Aldi terdiam sejenak. Pikirnya benar juga apa yang dikatakan gadis itu, kalau dia berada di posisi Namakamu pasti dia pun akan menyerah. Tapi Aldi tetaplah saja tak ingin kalah dengan gadis itu.
"Kenapa baru nyerah sekarang?"
"Lu siapa gue sih? Kepo banget ama urusan gue"
Aldi berdecak malas. "Gue emang bukan siapa-siapa lu. Tapi gue sahabatnya Iqbaal"
"Hubungannya sama gue apa?" Tanya gadis itu santai
"Udah cukup" lerai Kiki, karena ia sudah jengah mendengar perdebatan kedua insan di hadapannya ini
"Kenapa sih cukup?" Sewot Aldi sambil menatap Kiki sinis
"Malu dilihatin orang"
"Namanya punya mata, pasti lihatlah" sambar Devano
Aldi dan Kiki pun langsung menatap sinis ke arahnya.
"Siapa sih lu? Sambar-sambar aja"
"Yuk jalan aja, males disini ada haters" Namakamu dengan segera menarik Devano pergi dari situ.
Gais maaf ya pendeknya pake banget, aku lagi sakit ditambah udah mulai kuliah online lagi huhu besok aku up lagi yaaaa babay.