(9)

663 41 2
                                    

Haii Terima kasih kepada kalian yang udah baca ceritakuuu, seneng peringkatnya naik hehehe. Aku jadi semangat banget fiks hari ini 3 kali up, tadi udah sekali, sekarang sama entar ya aku up lagi sebelum tidur hihi selamat membaca, semoga suka ❤.

👇
👇

"Kenapa sih narik-narik, sakit tau Baal." Rengek Namakamu karena merasa tarikan Iqbaal terlalu kencang.

Iqbaal yang melihatnya hanya menatap tajam kemudian berjalan mendahului Namakamu.

"Ish, tadi aja narik-narik, sekarang di lepasin gitu aja gak ada sosweetnya sama sekali, kesel." Dengus Namakamu sambil menghentakan kaki dengan kasar.

Dari belakang Steffi melihatnya, kemudian dia segera berlari mendekat ke arah sahabatnya.

"Hey, yok makan."

"Eh, ayo."

Akhirnya kedua gadis itu terus melangkah, menuju meja yang di tempati oleh Aldi, kiki, dan tentu saja Iqbaal.

Tanpa berkata apapun mereka langsung menduduki kursi kosong tepat di meja itu.

Aldi yang sedang menikmati makannya pun mulai terusik, akibat gesekan kursi yang dibuat oleh Steffi dan Namakamu.

"Bisa gak sih, santai aja." Aldi dengan sewotnya. Kiki dan Iqbaal yang melihatnya hanya diam kemudian melanjuti aksi makannya.

"Ih, udah ah Steff pindah aja, males disini serba salah." Tekan Namakamu pada kata "serba salah." Sambil menatap Iqbaal tajam.

Sebenarnya Namakamu tak kesal dengan Aldi, ia hanya kecewa dengan sikap Iqbaal kepadanya tadi.

Iqbaal yang mengerti arti tatapannya itu pun acuh tak acuh, rasanya malas sekali meladeni gadis di depannya ini.

Karena merasa tak di tahan, Namakamu segera menarik Steffi pergi. Namun belum lama melangkah, sudah ada suara yang menghentikan mereka.

"Gak usah kaya anak kecil deh, gitu aja di permasalahin."

Ucapan Iqbaal barusan mendadak menjadi pusat perhatian di kantin, pasalnya pria itu tak pernah berlaku seperti itu apa lagi pada seorang gadis. Iqbaal yang diketahui mereka adalah pria yang dingin, apa lagi kepada kaum hawa.

Namakamu yang mendengarnya tak menggubris, dia terus menarik Steffi melangkah meninggalkan area kantin.

Lagi, dan lagi ada suara yang berusaha menghentikannya.

"Balik, atau gak usah ketemu sama gue lagi."

Ucapan Iqbaal bagaikan pisau yang menyayat hatinya, dengan kesalnya Namakamu membalikan badannya dan menatap penuh amarah ke Iqbaal.

Pria yang di tatapnya hanya menatap datar, seakan tau kalau gadis di depannya akan segera meledak pria itu kembali berkata "gak usah marah bisa kan."

Namakamu hanya mengerucutkan bibirnya kesal dan segera menarik Steffi kembali ke tempat dimana Iqbaal berada.

Disisi lain,  semua yang berada di kantin menatap takjub, tak percaya.

"Eh, gila sih Namakamu hebat banget."

"Ah gak nyangka dia bisa ngomong sepanjang itu."

"Jangan bilang mereka pacaran."

"Cewek yang kemarin mau dikemanain?."

Namakamu yang mendengarnya mulai merasa kesal, apa lagi mendengar ada yang bertanya perihal cewek yang kemarin ditemuinya.

Bahkan dirinya saja belum mengetahui nama dari gadis itu. Pikirnya kenapa pria dingin di hadapannya ini tak menceritakan sedikit saja mengenai gadis yang kemarin.

"Menyebalkan." Gerutu Namakamu tiba-tiba.

Aldi, Kiki, Steffi, dan Iqbaal yang sedang makan pun langsung menatap ke arah Namakamu dengan bingung.

Namakamu yang merasa di tatap pun hanya menatap cengo ke hadapan mereka, karena dia juga bingung kenapa mereka tiba-tiba menatap ke arahnya.

Yeayy, segini dulu ya hihi. Entar aku up lagi kok tenang aja.

Babay❤❤.

COLD "IBAY" Where stories live. Discover now