Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan.
Pria yang sangat di gilai oleh Namakamu Putri Aningtias. Namun semua yang di lakukan Namakamu kepada Iqbaal hanya di anggap angin berlalu. Pria itu bahkan menganggap Namakamu tak ada."Bisa gak sih, sehari aja lu gak gangguin hidup gue? Gue risih tau gak sih?" Tanya Iqbaal dengan ketusnya sambil menghempaskan tangan gadis itu dengan kuat.
Gadis itu hanya mampu terdiam, mau dikasari seperti apapun oleh Iqbaal rasanya ia tak bisa membenci pria itu. Dengan mengumpulkan keberaniannya dia pun mencoba menatap kedua mata Iqbaal.
"Aku tahu, udah ganggu kamu selama ini. Aku juga gak pernah minta kamu buat bales perasaan aku, tapi apa bisa kamu hargai aku sebentar saja Baal ?" Tanya gadis itu dengan lirih.
Iqbaal yang mendengarnya hanya mendengus kasar. "Kalau lu tahu gue udah kasar sama lu kenapa lu masih mau bertahan bego?" Teriak Iqbaal di depan wajah Namakamu
Namakamu yang mendengarnya hanya mampu terdiam dan menahan isak tangisnya. Hatinya sangat hancur, mendapat perlakuan seperti ini.
Dari kejauhan Steffi Zamora sahabat Namakamu melihat semuanya. Rasanya sangat Muak melihat adegan seperti itu, karena sudah hampir setiap harinya terjadi. Tapi tetap saja gadis itu tak terima sahabatnya di perlakukan semacam itu.
"CUKUP!" Teriak Steffi kencang
Dua insan yang sedang berhadapan itu pun terdiam seketika. Berbeda dengan Namakamu yang kelihatan sangat panik, Iqbaal malah terlihat santai saja sambil berdesis malas.
"Cih, satu lagi."
"Lu gak usah sok kecakepan bisa gak sih?"
Iqbaal hanya memandang sebentar lalu pergi meninggalkan Steffi dan Namakamu di koridor sekolah.
Steffi yang di perlakukan seperti itu merasa tak terima dan menyumpah serapahi Iqbaal. Menurutnya lekaki itu sudah sangat keterlaluan.
"Dasar gak punya sopan santun, cowok kulkas gak tau diri. Lu lagi kenapa sih bisa suka sama cowok modelan kayak dia? Aneh." Ujar Steffi kesal sambil menghentakan kakinya kasar ke lantai.
Namakamu yang melihatnya hanya menghembuskan nafas lelah.
•••
"Baal, sampai kapan sih lu nyakitin Namakamu terus?" Tanya Aldi sambil menatap Iqbaal yang sedang memandang kosong ke depan.
Iqbaal yang lagi lagi mendengar pertanyaan yang sama dari sahabatnya pun hanya berdecih pelan.
Aldi yang melihat pun sebenarnya lelah, pikirnya sampai kapan pria itu akan membuka hatinya. Apakah ia tak ingin merasakan indahnya jatuh cinta? Kalau dilihat-lihat Namakamu juga termasuk salah satu gadis yang cantik di sekolahnya bahkan beberapa kaum adam secara terang-terangan mengidolakan gadis itu tapi tak ada satu pun yang di tanggapi oleh gadis itu karena hatinya sudah menjadi milik pria tampan dengan sikap yang sangat dingin, siapa lagi kalau bukan Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan.
"Gue cuma mau bilang, kalau lu gak mau bales perasaan dia Baal lu jangan bertindak kasar sama dia. Kasihan gitu-gitu dia Cewek Baal."
"Gue bukan bermaksud kasar sebenernya. Gue hanya gak suka ada orang yang ganggu hidup gue. Apa lagi lu tau gue gak suka ada cewek yang nyentuh-nyentuh gue."
"Kalau lu gak suka abaikan aja Baal. Lebih baik lu diam terus pergi dibandingkan lu ngatain dia Baal."
"Cewek keras kepala itu gak bisa di abaikan gitu aja Di. Entar gue dikejar-kejar kepala gue makin pening. Gue risih tau gak sih."
Aldi yang mendengarnya hanya menghembuskan nafasnya kasar. "Eh tapi gue aneh deh Baal sama lu."
Iqbaal yang mendengar perkataan Aldi sontak menatap Aldi bingung.
"Aneh apaan?""Ya aneh, lu terkenal cowok dingin di sekolah. Lu bahkan ga pernah balesin omongan para ciwi-ciwi di sekolah tapi kalau sama Namakamu lu beda. Lu bahkan terkadang bisa ngomong panjang sama dia. Aneh gue." Dengus Aldi dengan menatap Iqbaal lekat.
"Gak usah natap gue gitu. Dan singkirkan opini gak bermutu lu itu. Udah ah bye gue mau pergi, males bahasnya dia mulu."
Setelah berkata demikian, Iqbaal pun berjalan meninggalkan Aldi sendirian.
"Nasib punya sahabat kulkas."
Haii gais, heheha gimana part 1 nya? Menarik ga? Hihi kasih tanggapan kalian ya. Kalau banyak yang suka aku bakal next lagi malem ini atau gak besok pagi ya. Gomawoo gais ❤