2

4.3K 194 3
                                    

AMBIL BAIKNYA BUANG BURUKNYA, SEMUANYA HANYA FIKSI BELAKA

Cantiknya penampilan mu akan berakhir ditanah, tapi cantiknya akhlak mu, akan sampai kejannah -author

----

"Mah calonnya Cilla datang" teriak seorang laki-laki dari luar ruangan membuat Tante Ani dan Cilla sama sama diam

"Kamu diam disini, saya mau menemui Zidan dan keluarga nya" ucap Tante Ani lalu keluar dan Cilla mendengar bahwa suara pintu dikunci, Cilla hanya terdiam, jujur dia masih bingung, harus apa dia sekarang, jawabannya istikharah nya belum ia temukan atau mungkin sudah ada tapi Cilla yang tidak mengerti, Tante Ani tidak membiarkan Cilla memilih untuk menerima atau menolak Zidan, rasanya ingin menangis, ia ingin bercerita tapi pada siapa

Kabur, sekelibat terlintas dalam pikiran Cilla, ia melihat kearah jendelanya yg tak terlalu tinggi, dan tidak ada motif, dan sepertinya itu memudahkan Cilla untuk turun, baju pernikahan cilla pun sangat simpel, Zidan yg memilih nya, baju pernikahan cilla syar'i jadi tidak bnyk yg dipakai, hanya hiasan kecil di kerudungnya

Perlahan Cilla mendekat kearah jendela dan mulai membuka nya, saat Cilla melihat situasi yg tidak begitu ramai, dan sepertinya kamarnya tidak terlalu mencolok, Cilla hanya berharap semoga tidak ada yang melihatnya, setelah memastikan baru ia mulai turun

DUG

" Aduh" ringis cilla, saat turun tadi tanah nya licin membuatnya terjatuh, tapi tak lama Cilla bangun kembali dan berjalan perlahan keluar halaman rumah tantenya, dan baru Cilla berlari, tanpa Cilla sadari ada pasang mata yang memperhatikan nya dari awal ia terjatuh




Cilla berlari sudah cukup jauh, dan ia memutuskan untuk beristirahat sejenak di halte bus, untuk merilekskan nafas nya, tapi dilain tempat Tante Ani kesal bukan main, bagaimana ia bisa kehilangan Cilla

"Kamu bantu cari dong, jangan diem aja, mau ditaro mana muka mamah kalo pernikahan nya ga jadi"  ucap Tante Ani pada anak laki-laki nya itu, ya padly ada disini dan ia hanya diam memandang sudut kamar Cilla

"Sekarang kamu bawa Cilla pulang, pasti dia belum jauh dari sini, ayo"

"Hm" balas padly lalu ia mengambil kunci motornya lalu menjalankan nya dengan kecepatan tinggi, lama lama ia ikut kesal juga, kemana Cilla Kenapa ia sangat menyusahkan sekali, padly mempercepat laju motornya, tak lama ia melihat Cilla yang masih terduduk di halte bus, dengan mata yg terpejam, padly menghentikan motornya begitu saja, lalu ia segera menghampiri Cilla

"Bangun Lo" ucap padly, sambil mencengkram tangan Cilla erat dan menyuruhnya berdiri, Cilla kaget, otomatis iya berusaha menghempaskan tangan padly dari nya tapi nihil, karena tenaga padly tentu lebih besar darinya

"Lepas kak.. sakit".

"Dasar beban, oon banget sih Lo, sekarang Lo ikut gue pulang"

"Kak lepas, kita bukan mahram..." ucap Cilla yg masih berusaha melepas genggaman tangan padly, tapi padly malah makin mengeraskan nya

"Lo sengaja mau, malu malu in mamah gue?, Ga punya malu banget Lo, Lo bisa lulus sekolah karena siapa HAH!, keluarga lain gaada yg peduli sama Lo, harusnya Lo sadar, udh untung mamah gue kasih Lo ke cwok kayak Zidan, Lo mau sama temen gue?"  Ucap padly dengan nada yg sangat tinggi, otomatis Cilla menggeleng, air matanya kembali terjatuh

"Hapus air mata Lo, Jangan harap gue kasian, jijik gue" ucap padly lalu menghempaskan tangan Cilla, hampir saja Cilla terjatuh jika dia tidak menopang tubuhnya sendiri

"Ayo naik" perintah padly, mau tak mau Cilla naik, ia takut jika benar padly akan memberikannya pada teman temannya, karena Cilla tau seperti apa pergaulan bebas padly

Aisyahku Syilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang