Ambil baiknya buang buruknya semuanya hanya fiksi belakaKadang yang membuat dirimu sakit, itu ekspetasi mu sendiri terhadap mereka. Mulai sekarang bersikap lah sewajarnya, jangan terlalu berharap pada manusia karena kadang mereka hanya ingin tau belum tentu membantu.
-author syilla
-----
Sudah 5 hari Cilla masih seperti ini, cilla belum benar benar sembuh, karena lukanya pun belum mengering, betapa bosannya Cilla hanya berdiam diri seperti ini, Cilla kangen membereskan rumah, rasanya Cilla menjadi seorang pemalas selama 5 hari ini
Dan selama 5 hari ini juga, Cilla melihat perubahan besar dalam diri Zidan, ntah cuma perasaan Cilla saja, atau nyata nya memang seperti itu, Zidan biasa pulang malam jam 9, tapi beberapa hari ini dia bisa pulang jam 11, ya ini hal yang tentu saja bisa dibilang sesuatu yang biasa, tapi tidak untuk Cilla, jam operasional pondok hanya stop sampai jam 10, itupun diisi oleh belajar malam, atau bisa digunakan santri/santriwati untuk mengekspor diri. Jadi Zidan sudah tidak ada kepentingan di pondok diatas jam segitu, yang selalu Cilla tanyakan darimana dia, tapi Zidan selalu menjawab dengan jawaban yang sama yaitu "ada urusan"
Sore ini, ummi Halimah sedang menjenguk Cilla
"Gimana lukanya, udh kamu rasa kering belum?"tanya ummi Halimah
"Yang bagian tangan belum mi, kalo yang kaki kayaknya beberapa hari lagi kering" jawab Cilla sedih
"Sabar ya sayang"
"Udah makan?" Tanya ummi Halimah, Cilla menggeleng
"Loh kok belum?, Zidan belum balik kerumah?"
"Belum mi" balas Cilla, membuat ummi Halimah menghela napasnya
"Bentar ya sayang, ummi Ambil makan dulu, kamu mau makan apa?" Tanya ummi Halimah dengan senyum manisnya
"Apa yang ummi masak, Cilla pasti suka, pasti Cilla makan" balas Cilla dengan senyum tak kalah manis, Cilla sangat beruntung memiliki ibu mertua seperti ummi Halimah, yang sudah menganggap Cilla sebagai anaknya sendiri, dan Cilla benar benar merasakan yang namanya kasih sayang seorang ibu saat bersama ummi Halimah, ummi tidak pernah merasa keberatan dengan kondisi Cilla yang sakit sekarang, malah jika zidan sibuk, ummi Halimah yang menemani Cilla disini
"Yaudah ummi ambil dulu ya" ucap ummi Halimah, Cilla mengangguk, lalu ummi Halimah pulang mengambil makanan untuk Cilla
Cilla tidak terus diam dikamar, Cilla juga sesekali keluar, tapi itu jika ada Zidan, karena Cilla belum bisa berjalan sendiri
Setelah beberapa menit ummi Halimah mengambil makan, tak lama ummi kembali dan setelah itu menyuapi Cilla, disela sela suapan itu, Cilla tak henti hentinya membuat ummi Halimah tertawa sekaligus kagum pada Cilla, pikiran Cilla yang dewasa membuat ummi Halimah begitu kagum, jarang ada yang seperti Cilla diusia nya yang masih belasan tahun
Tapi tak lama Rasya memanggil ummi Halimah, katanya ada yang mencari, jadi ummi Halimah pamit untuk pulang , dan tak lama Zidan juga pulang, Dan langsung menemui Cilla ke kamar
"Assalamualaikum" ucap Zidan, Cilla tersenyum
"Waalaikumussalam" balas Cilla
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyahku Syilla
Teen Fiction[sebelum baca jangan lupa follow ya:] Maaf jika ada kesamaan nama, latar belakang, atau tempat, karena ini murni haluan Author ya:) Jangan diliat dari cover, karena author ga jago buat cover, coba baca bbrp chapter klo suka baru lanjut... Takdirku m...