50

3.1K 138 19
                                    


Ambil baiknya buang buruknya
Semua hanya fiksi belaka.

Tanamkan dalam dirimu,
Bahwa berharap kepada selain Allah
Adalah cara sederhana untuk kamu kecewa.
Manusia itu menyakitkan.

-Author syilla

------

Siang ini shafwa dikagetkan dengan kedatangan
Seorang laki laki yg sangat dia kenal dengan baik, sebenarnya yang membuat shafwa kaget bukan lah kedatangannya melainkan niat yang ia sampaikan kesini.

"Mohon maaf sebelumnya saya lancang kesini mbak" ucap seorang laki laki dihadapan shafwa

Ya karena masa iddah shafwa belum selesai
Ia ditemani oleh ummi untuk berbincang dengan laki laki yang bertamu ini

"Gapapa, ada sesuatu yang zidan titipkan sama kamu?" Tanya shafwa, laki laki itu menggeleng

"Saya kesini untuk mengutarakan niat saya, yang
In shaa Allah ini adalah baik"

"Apa?" Tanya shafwa penasaran

"Saya mau meminta izin dan jawaban dari mbak shafwa juga ummi jika setelah selesai masa iddah nanti saya akan melamar mbak shafwa dengan membawa Abi dan ummi" jawab laki laki itu

Shafwa kaget bukan main begitu juga dengan umminya

"Maksud kamu apa Sya?, kamu nggak salah kan" tanya shafwa

"Rasya serius mbak" balas Rasya, ya laki laki itu adalah rasya ia dengan memberanikan diri untuk melamar shafwa

"Bukannya dulu mbak sendiri yang bilang, bahwa saya hanya kalah cepat dengan mas zidan" ucap rasya

Shafwa kembali mengingat 7 tahun lalu dimana memang iya dia sempat dekat dengan rasya, tapi bukan karena dia memiliki perasaan yg sama saat itu melainkan karena pada masa itu obsesinya adalah zidan.

"Kamu suka sama saya?" Tanya shafwa memastikan, ia benar benar dilanda kebingungan saat ini. kemarin ia pikir ketika rasya lebih mendukung dirinya dari pada cilla ia kira itu karena rasya menyukai rahma tapi ternyata ia salah

"Saya sudah menyimpan rasa ini sama mbak shafwa hampir 8 tahun lamanya, dan penantian saya sepertinya tidak sia sia buktinya mbak kembali sendiri, ini kesempatan bagi saya kan mbak" balas rasya, shafwa menggeleng

"Kamu itu seorang putra kyai terpandang rasya. Apa kata mereka jika tahu kamu menikah dengan mantan istri kakak mu sendiri, lagian saya sudah nggak mau berhubungan dengan keluarga kalian, bukan kah abi dan ummi juga sudah tidak suka sama saya?, percuma mereka tidak akan menerima saya" kata shafwa

"Saya nggak memperdulikan itu mbak, hidup ini kita yang akan menjalani restu abi dan ummi pasti saya dapat kan" jawab rasya yakin

"Apa kata kakak-kakak mu nanti rasya" ucap ummi

"Mereka sudah tau semua tentang perasaan saya, bahkan dari 7 tahun yang lalu" balas rasya, ummi menatap ke arah shafwa

"Rasya, kamu taukan saya ini bukan lah perempuan yang baik saya ini sakit rasya, saya nggak akan bisa ngasih kamu keturunan. Dan saya yakin kamu sudah tau bahwa dari situlah kecocokkan saya dan zidan sudah hilang, saya sadar terlalu memaksakan kehendak tapi memang itu yang terlintas dibenak saya untuk tetap mempertahankan kakak kamu. Tapi ujung nya hubungan kami berakhir." Ucap shafwa

Aisyahku Syilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang