7

3.4K 157 5
                                    


Ambil baiknya buang buruknya semuanya hanya fiksi belaka.

Jika memang memandang dan mencintai mu sesuatu yang dosa, maka aku adalah orang yang paling banyak memiliki dosanya, bagaimana  diriku menolak kasih, sedangkan engkau adalah penebarnya.

-Habib Ali Zaenal Abidin Al kaff
-------

"Baru beberapa Minggu kamu menikahi nya Zidan, kamu sudah bisa meninggalkan dia di tempat yang bahkan asing baginya, Abi sudah bilang, Kalo tidak bisa ya SUDAH!" ucap Abi Abdillah, ia tak habis pikir dengan anaknya, bagaimana bisa ia melupakan hal seperti ini

Setelah Raihan pergi, Abi Abdillah menelepon Zidan dan menyuruhnya untuk pulang, tanpa basa basi apapun lagi, dan sekarang mereka sedang berkumpul di ruang tamu rumah Abi Abdillah, Cilla masih tetap disana, ditemani ummi Halimah, Zidan saat pertama kali melihat Cilla, ia kaget, dan baru ingat janji nya sore hari tadi, melihat Cilla dengan penampilan seperti itu membuatnya sangat merasa bersalah

"Saya tau saya salah Abi, saya minta maaf"

"Ya memang kamu salah, tapi bukan pada Abi kamu harus meminta maaf"

"Kamu lihat Zidan, kamu telah melukai dua hati sekaligus, hati istrimu dan hati ummi mu" kata Abi Abdillah, Zidan benar benar merasa bodoh sekarang, ia melihat Cilla dengan tatapan mata yang kosong, dan ummi Halimah yang enggan menatap nya

"Abi izinkan saya, membawa Cilla pulang, saya selesai kan semuanya"

"Ya.. silahkan, tapi ingat Zidan, Abi mengizinkan kamu menikahi nya bukan untuk terus melukainya, jika terulang lagi Abi sendiri yang akan mengantarkan syilla pulang" ucap Abi Abdillah, sekarang ia menyenderkan tubuhnya di sofa, masalah ini cukup membuat Abi Abdillah merasa gagal mendidik Zidan

"Zidan" panggil ummi Halimah dengan sendu, membuat Zidan melihat kearahnya

"Kamu tau, ummi merasa gagal mendidik kamu" kata ummi Halimah air matanya ikut jatuh

Zidan yang mendengar itu menggelengkan kepalanya, mata nya juga ikut memanas, ia mengacak-acak rambutnya, karena kecerobohan nya ia kehilangan dua kepercayaan ummi dan abinya

"Ayo Cilla" ajak Zidan, Zidan akan membantu Cilla bangun tapi tangannya ditahan oleh ummi Halimah

"Kamu kalo mau pergi, pergi aja, biar Cilla bersama ummi disini"

"Tapi ummi.. syilla istri Zidan, ummi ga bisa seperti itu" kata Zidan memohon agar ummi mengizinkannya

"Cilla butuh waktu Zidan" balas ummi Halimah ia tetap akan mempertahankan Cilla disini

"Tapi ummi..."

"Ummi" panggil Cilla lembut, membuat ummi Halimah mengalihkan perhatian nya

"Iya sayang?, Kenapa?, Kamu gapapa kan?" Balas Ummi Halimah

"Cilla gapapa ummi... Ummi biarin Cilla pulang sama mas Zidan ya, Cilla yakin mas Zidan bisa menyelesaikan masalahnya, dan sudah tugas Cilla sebagai istri untuk menuruti perintah suami Cilla"

"Lagian pulang nya Deket kok, kalo ummi kangen nanti Cilla main sini" lanjut nya, bisa bisanya Cilla tersenyum manis, saat dalam hatinya ada ketakutan yang luar biasa

"Sudah, ummi biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri, sudah bukan urusan kita" ucap Abi Abdillah

Baru ummi Halimah mengizinkan Zidan membawa Cilla pulang, Cilla berjalan lebih awal, dan meninggalkan Zidan, setelah Zidan pamit pada Abi dan ummi nya baru ia menyusul Cilla

Setelah sampai didalam rumah Cilla bergegas, membersihkan dirinya, bekas luka tadi, membuat perih jika terkena air, setelah selesai Cilla kembali ke kamar nya dan Cilla tak melihat Zidan ada disana, karena Cilla lelah ia tak memikirkan hal itu, ia bergegas shalat isya,lalu merebahkan tubuhnya di kasur, lalu ia memejamkan matanya

Aisyahku Syilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang