39

3.2K 160 58
                                    


Ambil baiknya dan buang buruknya, semuanya hanya fiksi belaka.

Sejatinya, cinta itu hanya memiliki satu hati.

-----


Siang ini setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah akhirnya cilla bisa merebahkan tubuhnya diatas kasur karena dari tadi pagi  dia sudah membantu ummi halimah dan membantu kesulitan shafwa yg masih sering muntah muntah

Sebenarnya shafwa tidak pernah minta tolong secara langsung pada cilla tapi cilla kasian jika shafwa harus menunggu zidan pulang kerja atau mengisi kajian dulu

  cilla juga merasa bingung pada dirinya  ia suka merasa kesepian, mood swing, dan overthingking terus menerus seperti saat ini, dari kemarin jika sudah beres semua pekerjaan rumah cilla akan tetap dikamar sampai ia punya alasan untuk keluar karena zidan pun sekarang sedang sibuk mengurus shafwa yg lebih sering tinggal dirumah umminya, jadi cilla sendiri dirumah.

Baru cilla akan tertidur tiba tiba ada yg memanggil namanya dan cilla mengenal suara itu, dan itu suaranya shafwa

Mau tak mau cilla bangun kembali dan segera keluar untuk menemui shafwa yg terus memanggilnya

"Ada apa mbak?" Tanya cilla

"Tolong kemasin baju bang zidan ke dalam koper untuk waktu 3 hari"

"Loh.. mau kemana?"

"Keluarga saya akan ke madura dan mengajak bang zidan untuk ikut, jadi tolong kamu siapin baju yg perlu dibawa sama bang zidan, nanti siang harus sudah selesai karena kita berangkat setelah ashar" ucap shafwa

Cilla mengangguk "iya mbak"

Setelah menjawab itu baru cilla kembali ke kamar ia lelah tapi mau bagaimana lagi, kenapa zidan tidak bilang dari kemarin kemarin padahal kalo zidan bilang juga cilla tidak akan mau ikut, pikir cilla kesal

Ntah se ngantuk apa cilla hingga setelah menutup koper nya cilla langsung merebahkan diri dikarpet bawah dengan mukena yg menjadi selimutnya hingga cilla ketiduran disana

Zidan yg baru pulang dari kantor bergegas untuk pulang karena 4 jam lagi dia akan pergi
Ke madura bersama keluarga shafwa, zidan baru ingat ia belum memberitahu cilla sama sekali jadi niatnya sekarang baru ia akan bicara dengan cilla

Sebelumnya zidan sudah memberikan amanah pada rasya untuk menggantikan jadwal kajiannya selama dia tidak ada.

Zidan masuk kedalam rumah tak lupa mengucapkan salam tapi karena tidak ada yg menjawab jadi ia langsung saja masuk ke kamar cilla, awalnya zidan kaget ketika melihat cilla yg tertidur dibawah ia takut istrinya itu pingsan tapi saat melihat koper disamping cilla zidan hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Kok bisa tidur sembarangan gini" gumam zidan dengan kekehannya,  dengan cepat zidan menghampiri cilla yg sedang tertidur dan yg membuatnya kaget cilla tidur dengan tarikan koper yg menjadi bantalannya, zidan menggelengkan kepalanya apa tidak sakit

Zidan duduk disamping cilla dan mengangkat tubuh cilla ala bridal style menuju ke kasur, lalu kembali merebahkan nya, tak lupa zidan membuka mukena yg dipakai cilla dan merapihkan anak rambut yg menutup wajahnya, zidan memandang wajah cilla lama, cilla itu memang cantik dan wajahnya tidak membuat zidan bosan selalu ada yg membuat zidan terkagum akan kecantikan yg cilla pancarkan baik dari fisik hingga segala perilakunya.

Disaat zidan sedang memandang wajah cilla, tiba tiba cilla bersin dan perlahan membuka matanya dan mereka tentu saling bertatap, cilla bingung kenapa zidan bisa ada dihadapannya sedangkan zidan ia benar benar sulit untuk membuang muka padahal dia sudah cukup malu ketauan memandang wajah cilla, walaupun itu bukan sebuah masalah

Aisyahku Syilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang