31

2.9K 152 34
                                    


HARAP BIJAK DALAM MEMBACA PEMBAHASAN DIBAB INI CUKUP DEWASA

Ambil baiknya buang buruknya semuanya hanya fiksi belaka

Hatiku tau mencintai mu itu semenyakitkan ini, tapi bagaimana lagi aku mencintaimu .

-syilla

-------

Zidan dan syilla sudah kembali ke rumah dari beberapa hari yang lalu, dan begitu juga dengan shafwa, dia sudah kembali ke rumah tepat setelah 2 hari Zidan dan syilla pulang

Siang ini setelah Dzuhur cilla memutuskan untuk keluar kamar setelah dari selesai shalat ia terus diam dikamar, Cilla ingin main kerumah ummi Halimah niatnya

"Untung Cilla udah beresin semuanya jadi udah santai, tinggal jenguk ummi" gumam Cilla, ia berjalan menuju pintu keluar dan baru saja cilla membuka pintu yang menghalangi nya keluar, cilla sudah disuguhkan pemandangan Zidan bersama shafwa yang sedang asik mengobrol dekat didepan tv, diruang tengah

Cilla yang melihat itu seketika mood baiknya hilang, kenapa harus Cilla melihat ini, saat Cilla akan kembali ke dalam kamar ia sekilas melihat Zidan yang sangat memperhatikan cara bagaimana shafwa bercerita, Zidan terus menatap shafwa dan yang membuat Cilla jealous adalah ketika Zidan mengarahkan tangannya ke rambut shafwa dan terus memainkannya, setelah itu Zidan tertawa bersama Shafwa, cila yang melihat itu semakin jelek mood nya

Cilla ke dapur ia mengambil air dingin di kulkas dan membawa nya ke kamar setelah sampai dikamar cilla memanyunkan bibirnya, Zidan terlihat sangat mencintai shafwa tadi

"Apaan sih mereka, kok romantis romantisan nya diluar, mas Zidan juga kayaknya lupa ada cilla disini" gerutu cilla

Cilla kesal karena selama cilla mulai tinggal disini bersama shafwa juga, ia tidak pernah sama sekali menerima candaan Zidan atau uwu dengan zidan diluar kamar, karena Cilla masih sangat memikirkan perasaan shafwa kalo sampe melihatnya

Cilla berusaha sibuk melupakan yang tadi itu dengan membaca tapi ntah kenapa hati cilla sangat mengganjal sekali, ia ingin menangis saja rasanya, perlakuan Zidan hampir sama dengan ketika bersama Cilla, membuat Cilla kembali berpikir apakah Zidan hanya berpura pura sampai sekarang?, Ini bukan suatu yang tidak mungkin, karena semuanya bisa saja terjadi

Saat air mata akan menetes cilla mendengar suara kenop pintu dibuka, membuat cilla cepat cepat menghapus air matanya

"Kamu di kamar terus, ngga bosen?" Tanya Zidan yang baru masuk ke kamar, ntah kenapa Cilla malah menjadi berpikiran jelek, ia terus beristighfar dalam hatinya, Karena suudzon itu TIDAK BOLEH

"Ngga" balas Cilla singkat ia hanya melihat ke arah Zidan sebentar lalu kembali menatap buku nya

"Cilla kamu lihat hp saya tidak?" Tanya Zidan, cilla menggeleng

"Gatau" balas Cilla, ia kesal kenapa saat bersama shafwa bahasanya tidak sebaku ketika bersama dengannya

Zidan yang merasa ada yg aneh dari Cilla tersenyum, ia kembali bertanya dan terus bertanya hingga Cilla mungkin kesal menjawab nya

"Cilla ngga tau mas, jangan tanya sama cilla" ucap Cilla kesal, tapi ia berusaha menjaga ucapan dan notasi ia berbicara

"Kamu dari tadi saya tanya, jawabnya ngga tau, ngga tau aja, kenapa?" Tanya Zidan lagi, cilla menggeleng

Aisyahku Syilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang