Ambil baiknya buang buruknya semuanya hanya fiksi belakaSeandainya Allah SWT, tidak menutupi wanita dengan perasaan malu, niscaya ia lebih murah dari segenggam debu.
-Hubabah Ummu Salim bin hafidz
-----"Sampai kapan Kita gini terus?" Ucap seorang perempuan didepan zidan
"Kasih saya waktu"balas Zidan
"4bulan belum cukup?, Sampai kapan aku harus nunggu, apa harus nunggu sampai kamu bener bener cinta sama dia?, Cape aku nunggu bang"
"Ini ga mudah buat saya"
"Terus Abang pikir ini mudah buat aku?, Ngga bang, susah aku lewatinnya, aku ga mau bohong terus sama ummi, aku cape liat kamu sama dia"
"Harusnya kemarin kemarin kamu ga usah suruh saya berlaku seperti ini, sekarang semuanya susah, saya ga bisa menuruti kemauan kamu sekarang, tolong mengerti" balas Zidan
"Lalu kapan?, Abang suruh aku nunggu lagi?, Aku ga bisa, aku mengizinkan Abang menikah dengan dia, bukan untuk membuat aku menunggu, aku mohon, jangan terus membuang waktu, atau Abang butuh aku untuk menjelaskan yang sebenarnya pada Syilla?"
"Saya ngga mengizinkan kamu, untuk menjelaskan apa apa pada Syilla"
"Kalo begitu, aku tunggu,assalamualaikum" ucap perempuan itu lalu pergi dari hadapan zidan, saat dia pergi Zidan mengacak ngacak rambutnya, kenapa jadi rumit seperti ini, setelah itu ia memutuskan untuk pulang
"Assalamualaikum" ucap Zidan, saat memasuki rumah
"Waalaikumussalam, mas kemana aja?, Tadi dicariin Abi" balas Cilla, Zidan yang mendengar itu hanya mengangguk, lalu memilih pergi ke kamar setelah membalas tangan Cilla yang mencium tangan nya tadi
"Kok diem aja, cape kali ya" gumam Cilla, lalu menyusul Zidan ke kamar, dan ikut duduk di kasur samping Zidan
"Mas kenapa?, Ada masalah ya?" Tanya Cilla pelan, dan Zidan masih sama, diam
"Mas gamau cerita sama Cilla?"
"Kan mas udah bilang kemaren kemaren, bakal cerita semua sama Cilla, kok mas diem aja"
"Mas kenapa?" Tanya cilla lagi, dia anaknya penasaran tidak puas hanya menanya sekali
Zidan menghela napas panjang
"Saya cape, kamu diam" balas Zidan, memang tidak ada bentakan yang mengiringi ucapan Zidan, tapi ini dingin sekali, Cilla menggeleng kan kepalanya ia tidak boleh baper, mungkin benar Zidan sedang lelahSetelah mengatakan itu Zidan pergi ntah kemana, dan baru pulang jam 9, seperti biasa Zidan pulang tapi bedanya hari ini Zidan tidak kembali pulang kerumah dari sore, Cilla yang tidak suka dengan sikap Zidan yang seperti ini bingung, ia harus apa, sedangkan Cilla belum mengenal Zidan lebih jauh, Cilla tidak tau apa yang harus ia lakukan ketika Zidan sedang tidak mood seperti ini, contohnya sekarang, mereka berada didalam satu ruangan yang sama tapi tidak ada yang memulai pembicaraan
Cilla yang sibuk perpikir bagaimana yang harus ia lakukan untuk membuat Zidan kembali seperti biasa, dan Zidan yang juga sibuk dengan kitab dan laptop nya
Cilla duduk di sofa dekat meja belajar yang berada di kamar mereka
Cilla berdehem tapi deheman nya tidak sama sekali Zidan gubris, menengok pun tidak
"Mas" panggil Cilla, Zidan hanya menengok ke arah Cilla, dan hanya mengangkat alisnya, lalu kembali melakukan aktivitas nya
Cilla sudah berusaha dari tadi, bahkan saat dimeja makan saja Zidan hanya sesekali berbicara
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyahku Syilla
Teen Fiction[sebelum baca jangan lupa follow ya:] Maaf jika ada kesamaan nama, latar belakang, atau tempat, karena ini murni haluan Author ya:) Jangan diliat dari cover, karena author ga jago buat cover, coba baca bbrp chapter klo suka baru lanjut... Takdirku m...