48

3K 157 14
                                    

Ambil baiknya buang buruknya
Semua hanya fiksi belaka.

Sebab perihal kepunyaan itu bukan
Jangkauan kita. Itu bahasan Tuhan

-author syilla

---------

Satu minggu setelah pulang dari puncak kemarin,
Cilla sudah memberitahu ummi halimah dan beberapa keluarga dekat akan kehamilannya, tapi cilla berpesan pada zidan ia tak mau dulu jika harus diketahui banyak orang, ia masih takut berita ini terdengar oleh shafwa lalu ia akan melakukan hal yang tidak tidak.

Cilla itu anaknya tidak peka akan apa yg dia rasakan sendiri, jadi dia telat haid beberapa minggu saja dia tidak sadar, tentu itu membuat ia selalu menyadari kehamilannya setelah berminggu minggu.

Zidan sudah kembali bekerja dari semenjak pulang,
Zidan juga jadi lebih sibuk karena ia harus kembali dari awal untuk memanage waktu dan jadwalnya karena 1 tahun in semua jadwal yg seharusnya terlaksana berantakan sudah, ia teledor dari semua tanggung jawab nya sehingga bulan ini ia akan memperbaiki itu semua

Siang ini zidan sedang bekerja dikantor tapi ada yang beda kali ini, yaitu karena adanya cilla

Cilla menyusul ke kantor untuk yang pertama kalinya, zidan yg meminta karena  cilla tak percaya dia diruangan ini hanya sendiri, awalnya zidan kira cilla tak akan benar benar kesini tapi ternyata ia benar benar datang bermodalkan sharelock dari fahri

"La" pangil zidan yg tak mendengar suara cilla dari tadi

"Apa?" Tanya cilla menyaut panggilan zidan, sebenarnya ia sudah mapas disini karena zidan kalo bekerja sangat serius tak teralihkan fokusnya

"Bosan ya?" Tanya  zidan yang akhirnya menutup laptop yg dari tadi ia pantengi

Cilla mengangguk pelan, zidan terkekeh

"Suruh siapa nyusul kesini" ucap zidan

"Loh, mas yang nyuruh tadi" balas cilla

"Bilang gini, yaudah kalo ga percaya kamu kesini aja"  ucap cilla menirukan suara zidan saat berbicara dengannya ditelepon

"Ya kamu ga percaya sih" balas zidan tetap menyalahkan, cilla mengedikkan bahunya kesal  ia kembali menyenderkan tubuhnya disofa enggan menjawab zidan lagi

Akhirnya zidan yang mengalah, ia bangun dari duduknya dan berjalan ke arah sofa tempat cilla duduk

"Mau pulang sayang?" Tanya zidan lembut ia duduk disamping cilla

Cilla menggeleng

"Kok disuruh pulang" balas cilla

"Katanya kamu bosan, lagian saya nawarin pulang bukan nyuruh pulang"

"Sama aja" ucap cilla lagi, membuat zidan tertawa

"Terus mau nemenin saya beres sampe sore?" Tanya zidan

"Lama mas" rengek cilla

Zidan menggelengkan kepalanya, lalu ikut bersender dan cilla yang malah duduk tegap

Aisyahku Syilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang