Ambil baiknya buang buruknya semuanya hanya fiksi belaka
Jangan pernah punya niat membuktikan sesuatu pada manusia.
Kecil dihina, besar dicurigai, salah dicaci, bahkan benar sekalipun kau akan di ghibahi.
-people said
---
Malam ini Cilla sedang duduk berdua dengan Zidan, mereka sama sama sedang berada di kasur tapi dari tadi Zidan hanya fokus dengan handphone nya, membuat Cilla kesal, dari tadi Cilla berusaha mengajak nya bicara, mana kulitnya ntah Kenapa perih lagi
"Mas zidan" panggil Cilla
"Hm?" Saut Zidan
"Mas ini kenapa?" Tanya Cilla bingung dan sudah mulai kesal dengan sikap Zidan
"Kenapa apanya?" Tanya Zidan balik
" Cilla ajak ngomong dari kemaren jawabannya hm hm aja, kalo Cilla tanya kenapa mas selalu jawab cape, kalo gitu Cilla juga cape mas" ucap Cilla, sungguh semenjak pulang dari 'urusan' nya kemarin Zidan benar benar membuat Cilla lelah dengan sikapnya, seolah hanya Zidan yang lelah, hanya Zidan yang perlu dimengerti
"Saya ngga minta kamu mengerti saya, saya juga ngga minta kamu buat nanya nanya sama saya, saya memang cape Cilla" balas zidan, membuat mata Cilla memerah, ada apa dengan Zidan, kemana rasa peduli nya
"Mas kenapa sih, kalo emang mas ada masalah Kenapa mas gapernah mau cerita sama Cilla?, Cilla itu istri mas Zidan, Cilla juga mau mas terbuka sama Cilla, mas sendiri yang bilang kita harus terbuka kan, kenapa sekarang malah mas nutupin semuanya, mas belum punya rasa percaya sama Cilla?, Setiap hari Cilla minta mas terbuka sama Cilla, Cilla selalu pengen mas cerita semuanya, tapi mas gapernah mau, mas ini kenapa" ucap Cilla dengan suara bergetar
"Saya juga punya privasi Cilla, hak saya untuk mau cerita atau tidak, tidak semuanya harus kamu tau, yang perlu kamu tau saya baik baik aja kan"
"Mas apaan sih, hiks" balas Cilla, ya Cilla menangis, ntah malam ini Zidan tidak mau mengalah, dan saat Cilla menangis, Zidan pergi keluar kamar, membuat Cilla tambah sedih, harus apa dia?
Cilla tetap menangis hingga mungkin ia cape dan ngantuk, hingga tertidur, baru saat Cilla tidur Zidan kembali ke kamar
Zidan mengacak ngacak rambutnya dengan tangan, lalu setelah itu ia menghembuskan napas nya berat
Zidan tidak menyukai ini, bukan niatnya membuat cilla menangis, setelah itu Zidan memilih untuk membuka Qur'an nya, dan setelah kurang lebih setengah jam Zidan mengaji, ia mengantuk dan memutuskan untuk tidur.
Pagi harinya, saat 15 menit sebelum adzan subuh berkumandang Zidan bangun lebih awal dan mandi lalu bersiap siap untuk kemasjid dan kembali mengajar, setelah Zidan siap, adzan subuh berkumandang dan Cilla pun ikut bangun, Cilla memutuskan ingin shalat pagi ini, Cilla sudah bingung dengan lukanya, kalo terus begini qodho shalat Cilla makin banyak nanti
Zidan yang melihat Cilla keluar begitu saja dari kamar tanpa menyapa nya, hanya bisa menghela napas
Dan saat Cilla kembali ke kamar berbarengan dengan Zidan yang akan keluar kamar, membuat mereka sama sama kaget, tapi Zidan tentu menyembunyikan kaget nya itu, yang buat Zidan kesal adalah Cilla sudah membasahi lukanya dengan air lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyahku Syilla
Teen Fiction[sebelum baca jangan lupa follow ya:] Maaf jika ada kesamaan nama, latar belakang, atau tempat, karena ini murni haluan Author ya:) Jangan diliat dari cover, karena author ga jago buat cover, coba baca bbrp chapter klo suka baru lanjut... Takdirku m...