Ambil baiknya buang buruknya semuanya hanya fiksi belaka.Berjuanglah lebih keras lagi, karena yang kamu hadapi bukan lagi pesaingmu, melainkan sisa umur orang tuamu
-author
------"Assalamualaikum" ucap Zidan saat memasuki rumah namun tak ada yg menjawab nya, Zidan memilih langsung ke kamar untuk melihat keadaan cilla
Dan saat ia sudah sampai dikamar, ia melihat Cilla yang masih tertidur, dengan segelas air dan semangkuk bubur di nakas, Zidan berpikir pasti umminya yang buat
"Cilla" panggil Zidan lembut, Cilla yang terusik pun bangun
"Apa?"
"Kenapa ga dimakan?" Tanya Zidan, Cilla hanya menggeleng
"Cilla mau puasa aja" balasnya
"Cilla.. syarat wajib puasa sendiri itu kita harus kuat, kalo memang ga kuat jangan dipaksa, apalagi kamu lagi sakit gini, kamu juga ga saur tadi, nanti takut tambah sakit gimana, saya ga izinin kamu puasa hari ini, karena kamu sakit, dilain waktu kamu bisa ganti puasa yang kamu tinggalkan hari ini, ya?" Kata Zidan, Cilla hanya mengangguk
"Ayo sekarang makan, mau saya suapin?" Tanya Zidan, Cilla tersenyum lalu mengangguk
"Mas lagi puasa, gapapa suapin Cilla?"
Zidan terkekeh "gapapa, In Shaa Allah kuat saya"
Setelah mengatakan itu Zidan mengambil kursi dimeja rias Cilla dan meletakkannya di samping kasur, baru ia duduk, dan mulai menyuapi Cilla
"Cilla" panggil Zidan, disela sela suapannya
"Iya?"
"Kamu.. sudah ga marah sama saya?" Tanya Zidan, Cilla menggeleng
"Cilla gapernah marah sama mas"
"Kamu ga marah tapi kamu kecewa sama saya, itu lebih ga enak"
"Mas.. Cilla gabisa marah lama lama sama mas Zidan, karena Cilla memang butuh mas, dan Cilla tau kemaren mas ga sengaja, mas baik, buktinya mas mau rawat Cilla" jelasnya, dengan senyum Cilla yang manis
Zidan hanya tersenyum tipis
"Abi bener, dia terlalu baik, buat saya, gampang sekali dia memaafkan saya, saya ga tau jika dia tau nanti, apakah maaf nya akan semudah ini" kata Zidan dalam hatinya
Keren ga tuh author, tau isi hatinya Zidan:)
Becanda yaa, karena yg maha mengetahui hanya Allah:)
"Mas udah, Cilla kenyang"
"Ini sedikit lagi, sayang"
Cilla tersenyum "mas sayang sama Cilla?"
"Sama bubur nya" balas Zidan, Cilla mengerutuki dirinya, kenapa ia bertanya seperti itu
"Oh iya saya lupa, sudah shalat subuh?"
"Udah, pas mas bangunin tadi pagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyahku Syilla
Teen Fiction[sebelum baca jangan lupa follow ya:] Maaf jika ada kesamaan nama, latar belakang, atau tempat, karena ini murni haluan Author ya:) Jangan diliat dari cover, karena author ga jago buat cover, coba baca bbrp chapter klo suka baru lanjut... Takdirku m...