51

3.2K 130 12
                                    


Ambil baiknya buang buruknya
Semua hanya fiksi belaka.

Iman yang kamu taruh didalam hatimu
Akan mengajarkan cara memandang kehidupan
Dengan penuh kebaikan dari-Nya.

-author Syilla

--------

5 bulan berlalu.....

Sekarang usia kandungan cilla sudah masuk minggu ke 39, sebentar lagi dia akan melahirkan semua ia rasakan rasa sakit, ngidam, dan berbagai macam lainnya, tapi cilla percaya itu tak ada apa apanya dengan sakitnya melahirkan nanti

Note : maaf author cepetin, ngejar outline hwhwhw
(Lagian masa iya ditunggu sampe 9 bulan bnran:)

Mereka juga sudah melakukan acara syukuran
Di 7 bulan usia kandungan cilla saat itu, tidak besar hanya mengumpulkan para santri dan berdoa bersama, sekarang zidan sedang sibuk mempersiapkan semua kebutuhan cilla dan anaknya nanti, dari mulai biaya persalinan dan lain sebagainya

*abiable:)

Sedangkan diusia kandungan cilla yang 39 minggu ini dia sudah harus banyak berjalan kaki disetiap pagi dan petang hari agar bisa melahirkan secara normal walaupun zidan sudah sangat mewanti wanti jika tidak bisa cilla tidak apa apa kok ceasar, tapi cilla masih terus berikhtiar agar bisa bersalin secara normal.

"Cilla capek mas, udah aja jalannya" ucap cilla mereka sedang berjalan jalan pagi keluar area ndalem

"Baru sejam, kamu disuruh minimal 2 jam" balas zidan yang senantiasa menamani cilla disetiap pagi dan sore harinya

"Tapi cilla pegel pinggang nya" bujuk cilla ia duduk dikursi taman yang memang dekat disitu

Zidan pun ikut duduk disitu

"Mau beli minum?" Tanya zidan, cilla mengangguk

"Mau"

"Yaudah tunggu sini, saya beli ke warung depan sana" ucap zidan, cilla mengacungkan jempolnya

"Siap mas" balas cilla, zidan pun pergi ke warung didepan untuk membeli air, sedangkan cilla ia menyenderkan punggungnya dikursi itu

"Maa shaa Allah, udah berat banget ini bunda jalannya" ucap cilla sambil mengelus perut dia yang semakin membesar, bahkan banyak orang yang memperhatikannya dari tadi karena besar perut cilla sedikit lebih besar dari ibu hamil pada biasanya karena memang cilla kan mengandung anak kembar

"Ini minum" ucap zidan sambil menyodorkan botol berisi air cilla berterimakasih walaupun bukan air dingin seperti yang zidan punya tapi ya sudah tidak apa apa

"Yaudah, ayo kita pulang"  ajak cilla saat mereka sudah beristirahat disana cukup lama

"Ayo" balas zidan, sebelum mereka kembali berjalan tiba tiba tali sepatu cilla terlepas zidan meminta cilla kembali duduk lalu ia bersimpuh untuk kembali menalikan tali sepatu itu, cilla tersenyum ia memang sudah tidak bisa lagi memakai sepatu sendiri

"Terimakasih mas" ucap cilla dengan senyum nya, zidan balik tersenyum

"Sama sama sayang" balas zidan, ia menerima gandengan tangan cilla lalu baru kembali berjalan menuju ndalem.

Aisyahku Syilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang