Ambil baiknya buang buruknya semuanya hanya fiksi belaka
Kadang terlalu bahagia karena mendapatkan sebuah pertemuan bisa menjadi luka terbesar ketika dihadapi dengan perpisahan.-author syilla
------
Makin kesini, shafwa makin kemana mana tingkah nya, semua cara ia lakukan agar semua orang tidak menyukai keberadaan cilla, tapi tak semudah itu karena memang pribadi cilla sudah terkenal sangat lah baik, jadi tak semua orang mudah percaya dengan apa yg dikatakan shafwa tentang cilla.
Dari setelah hari cilla milad, zidan coba menjelaskan semuanya pada cilla satu satu ia bicarakan, saat tau yg sebenarnya cilla sangat merasa bersalah dan kasian pada shafwa, tapi apa yg harus ia lakukan, jika permintaan shafwa adalah zidan harus pergi darinya, semenjak zidan menjelaskan semuanya cilla menjadi lebih banyak mencoba mengerti jika zidan tak punya waktu untuknya ya walaupun itu tidak mudah karena cilla pun sama seperti shafwa ingin bisa bersama dengan zidan.
"Mas ngga istirahat dulu?" Tanya cilla pada zidan yang baru datang sudah ganti baju lagi akan pergi
Zidan hanya tersenyum tipis
"Kamu ngga usah masak buat saya atau shafwa malam ini ya, kamu makan aja duluan, karena mungkin saya pulang malam" ucap zidan sambil mengancing kan kancing baju bagian lengannya
Cilla hanya mengangguk sambil tersenyum tipis, lagi lagi seperti ini
"Mas mau makan diluar sama mbak shafwa?" Tanya cilla, zidan hanya menoleh dan menatap wajah cilla sebentar sebelun kembali bersiap siap
"Mas?" Tanya cilla lagi
"Iya cilla, jadi kamu makan duluan ya, maaf saya ngga bisa temenin kamu" balas zidan
"Gapapa" balas cilla, dengan senyum yg selalu ia perlihatkan
"Ya udah saya pergi dulu, assalamualaikum" ucap zidan setelah cilla mencium tangannya, dan zidan hanya berulang kali mengelus bahu cilla sudah lalu pergi
"Waalaikumussalam" balas cilla
Ia menghela napasnya berat, ternyata tak semudah itu
Masalah dengan raihan, katanya zidan dan raihan sudah saling meminta maaf, walaupun saat bertemu masih sangat canggung dan cilla melihat itu
Cilla memilih keluar rumah, ia menuju teras sore sore begini memang enaknya berdiam diri didepan sambil melihat org yg berlalu lalang dan langit yg berganti oren karena matahari akan segera tenggelam
Saat cilla sedang duduk dan ntah pikirannya kemana, tiba tiba ada suara yg memanggilnya
"Ummi, sini ummi duduk" ucap cilla sambil mempersilahkan ummi halimah untuk duduk
Dan setelah duduk matanya menatap cilla dalam
"Zidan pergi lagi ya?" Tanya ummi halimah yang sudah tau sikap anaknya akhir akhir ini
"Iya mi" balas cilla
"Ummi ngga tau kenapa sekarang zidan bisa se labil ini cilla, ummi minta maaf ya" ucap ummi halimah merasa bersalah, cilla mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyahku Syilla
Teen Fiction[sebelum baca jangan lupa follow ya:] Maaf jika ada kesamaan nama, latar belakang, atau tempat, karena ini murni haluan Author ya:) Jangan diliat dari cover, karena author ga jago buat cover, coba baca bbrp chapter klo suka baru lanjut... Takdirku m...