44

3.2K 191 28
                                    


Ambil baiknya buang buruknya
Semuanya hanya fiksi belaka.

Qoutes favorite author :

''Tak perlu tergesa''

"Jangan menggenggam yg tak muat ditangan
Jangan mengejar yg langkah kakimu takkan sampai, tak perlu memaksa. Tap perlu tergesa jika milikmu, tak akan kemana jika rezekimu,
Pasti akan sampai juga."

-Ustadzah Halimah Alaydrus.

---------


Malam ini zidan masuk ke rumah ummi halimah secara diam diam karena ia takut berisik mungkin semuanya sudah tidur, zidan masuk ke kamarnya yg sekarang ditempati oleh cilla ia membuka pintu dan ya pintu nya terbuka, terlihatlah cilla yg sedang tertidur pulas.

Zidan menutup kembali pintu nya pelan, ia berjalan ke arah cilla lalu duduk di pinggir tempat cilla tidur, zidan tersenyum melihat cilla yg tertidur saja cantik dimatanya.

"Akhirnya malam ini saya bisa lihat kamu" gumam zidan

zidan benar benar baru kembali bertemu cilla malam ini setelah 4 hari kemarin ia full bersama shafwa, zidan mengantar shafwa ke psikolog menemaninya terapi, membantu shafwa untuk menghilangkan rasa benci nya pada cilla walaupun ya usaha nya tidak berbuah apa apa shafwa tetap membenci cilla, zidan akui ia lelah 4 hari terus dimarahi oleh ammu nya shafwa karena seringnya shafwa kambuh disana, ammu nya shafwa juga selalu memojokkan cilla ditambah datangnya rahma yg malah membuat zidan tambah pusing disana rasanya ingin zidan sudahi saja hubungan mereka tapi shafwa dalam keadan seperti ini ia takut tak bertanggung jawab nantinya.

Zidan menggerakkan tangannya untuk menyingkirkan rambut cilla yg menutupi wajahnya, cilla yg merasakan pergerakkan itu pun perlahan membuka matanya dan ia cukup terkejut juga melihat zidan ada dihadapannya

"Astaghfirullah mas" ucap cilla sambil mengelus dadanya

"Maaf, gara gara saya kamu jadi kebangun" balas zidan, cilla melihat ke arah jam dinding yg lumayan sulit dilihat karena keadaan kamar yg gelap hanya di terangi oleh lampu tidur saja, cilla melihat jam menunjukkan setengah 2 pagi

"Mas ngapain kesini bukannya tidur" ucap cilla

"Emang kamu nggak kangen sama saya?" Tanya zidan

"Ya tapi inikan udh malem, kalo mas kangen bisa besok pagi" balas cilla membuat zidan mengedikkan bahunya tak peduli

"Saya nggak bisa tidur, mending kita tahajud aja ayo kamu juga udh bangun kan" ajak zidan, cilla yg baru bangun pun hanya mengangguk ngangguk saja setelah itu pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu

Cilla hanya sholat 2 rakaat saja sedangkan zidan ia lanjut melaksanakan 6 rakaat sholat tahajud, saat zidan telah mengucapkan salam dan berdzikir sebentar baru ia berbalik ke belakangnya ia melihat cilla sedang menopang dagu, zidan tersenyum

"Cilla masih ngantuk" gumam cilla, zidan terkekeh melihatnya

"Ya udah tidur lagi sana" balas zidan, cilla menggeleng

Zidan melanjutkan dzikir nya setelah itu ia berdoa, cilla sudah berdoa sebenarnya tapi kali ini ia ikut mengaamiinkan doa zidan juga walaupun zidan tak mengucapkannya secara lisan, setelah berdoa zidan kembali berbalik ternyata cilla masih ada dibelakangnya

"Katanya ngantuk" ucap zidan ia menyenderkan tubuhnya diranjang kasur yg memang dekat dengan posisinya

"Udah nggak" balas cilla, ia mengucek matanya dan baru mendekat kearah zidan

Aisyahku Syilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang