0. Roseanne

5.2K 615 32
                                    

Hogwarts, Danau Hitam, 1988.

Matahari bersinar dengan terang menyinari permukaan danau, membuat kicauan burung saling bersahutan-sahutan di atas pohon. Tak jauh dari tepi danau, terdengar suara kecipak air. Seorang gadis cantik bersurai strawberry blonde gold panjang, menggerakkan ekor ikannya, menyelam ke dasar danau dan naik kembali ke permukaan.

Wanita cantik itu adalah Siren.

Siren merupakan makhluk legendaris yang biasanya hidup di lautan. Mereka dikaruniai keelokan pada tubuh dan wajah, serta kemampuan suara yang memukau. Namun, semakin lama, peradaban Siren semakin berkurang. Mereka musnah dengan sendirinya karena para Siren tak mudah beradaptasi dengan jaman, banyaknya manusia yang merusak habitat mereka di laut atau memburu mereka untuk dibunuh, dan kini hanya ia satu-satunya Siren yang tersisa.

Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore, yang saat itu masih menjabat sebagai guru transfigurasi membawa Roseanne, sang Siren untuk tinggal di dalam area Hogwarts, lebih tepatnya tinggal di danau hitam guna melindungi Roseanne dari rasa penasaran muggle.

Roseanne atau yang biasa dipanggil Rosie, satu-satunya makhluk tercantik yang berada di wilayah Hogwarts. Seluruh guru, peri rumah, dan makhluk lainnya menyadari bahwa kecantikan Rosie tidak akan pernah memudar, selain itu Rosie juga makhluk yang setengah abadi, mereka bisa berumur panjang.

"Baiklah, anak-anak," kata Kettleburn, seorang guru pemeliharaan satwa gaib menghentikan langkahnya, berdiri tak jauh dari pinggir danau.

"Ini adalah danau hitam," kata Kettleburn. "Biasanya aku tidak akan mengajar dan membawa murid ke daerah ini. Tapi, hari ini adalah pengecualian karena kita akan membahas beberapa makhluk gaib yang tinggal di danau hitam." Jelasnya lantang.

Rosie menyaksikan Silvanus Kettleburn dari kejauhan, yang mengajari anak-anak tahun pertama. Siren itu memandangi murid-murid yang mulai mencatat pada perkamen mereka masing-masing.

Salah satu anak kemudian mendongak dari perkamen miliknya, dan tanpa sengaja menemukan kepala wanita cantik tengah menyembul ke permukaan danau, memandangi mereka. Gadis kecil berseragam biru, Ravenclaw itu memekik takjub. "Profesor... Apakah ia yang anda maksud?"

Kettleburn memandang ke arah yang ditunjukkan oleh murid kecilnya, guru itu menoleh dan mendapati Rosie yang memiringkan kepalanya.

"Rosie!" Kettleburn berseru keras. "Kau membuat murid-muridku penasaran!"

Rosie yang merasa dirinya dipanggil, berenang mendekat. "Pagi profesor!" Suara Rosie terdengar merdu saat menyapa.

Murid-murid tahun pertama memandanginya tanpa berkedip. Mereka sesaat terpesona mendengar suara merdu Roseanne.

"Pagi, Rosie!" Sapa Kettleburn. "Apa kau keberatan bila anak-anak manis ini mengenalimu?"

Rosie menggeleng, ia tersenyum ramah. "Tentu tidak, aku senang jika mereka dapat mengenalku."

Kettleburn mengangguk, nampak bangga. "Nah, anak-anak," seru Kettleburn berusaha menarik perhatian murid-muridnya kembali. "Roseanne adalah Siren. Seperti yang kalian tahu, habitat mereka adalah tinggal di perairan. Mereka adalah makhluk yang memiliki visual dan kemampuan suara yang sangat baik."

Para murid nampak terkesima. Bukan bualan belaka jika kecantikan Siren sangat terkenal, hampir setara dengan para Veela.

"Profesor," seorang anak dari asrama Gryffindor mengangkat tangannya. "Bukankah para Siren seharusnya telah musnah?"

Roseanne yang mendengar pertanyaan sensitif itu cukup terkejut, walau ia tengah memasang senyuman terbaiknya. Kettleburn berdeham canggung, ia melirik Roseanne dengan pandangan menyesal dan kembali menatap murid-muridnya.

Siren (Ft Hogwart Boys) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang