Ucapan Harry beberapa hari yang lalu menjadi beban bagi Rosie. Anak laki-laki itu mengatakannya dengan jelas bahwa pelaku ruang rahasia adalah Tom Riddle.
Tom Marvolo Riddle.
Tommy-nya.
Rosie menatap permukaan danau dengan dahi berkerut. Ia memikirkan banyak hal, semua kejadian dan kenangan yang telah ia lalui bersama Tom dan teman-temannya-- tidak, Tom pernah berkata pada Rosie bahwa pria itu tak pernah menganggap mereka sebagai teman. Tom menggunakan mereka sebagai batu pijakan, dan hanya Rosie yang tahu itu.
Pikirannya melayang pada Rosier, Lestrange, Malfoy, Avery, Nott dan beberapa ksatria Tom lainnya.
Rosie bahkan masih mengingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan Tom. Keakraban itu bermula ketika Tom menginjak tahun kelimanya. Tepatnya pada tahun 1942-1943. Akhir tahun keempat - awal tahun kelima.
Hogwarts, Danau Hitam, 1942
Malam itu angin berhembus dengan kencang, menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Tak jauh di sekitar danau hitam, beberapa orang berjubah serta bertudung hitam berdatangan sembari menggenggam erat tongkat sihir mereka. Mereka baru selesai berduel dengan beberapa murid Gryffindor, mereka berduel di hutan terlarang, saling melempar kutukan matikan.
Rosie yang duduk di atas bebatuan, menangkap pergerakan liar, suara beberapa langkah kaki diiringi kasak kusuk orang berbisik.
"My lord, sebaiknya Anda kembali ke kastil. Biar kami yang mengurus mereka," Salah satu ksatrianya, berbisik pelan.
"Benar, My Lord. Luka anda perlu disembuhkan."
Seseorang yang dipanggil dengan sebutan Lord tidak menjawabnya. Pikirannya masih melayang pada sekelompok anak Gryffindor yang berani menantangnya, sihir hitam Tom Riddle berderak marah, meraung-raung penuh emosi di sekitarnya membuat pengikutnya menjadi bungkam. Mereka tahu berapa marahnya Tuan mereka.
Tom hanya terus melangkah hingga langkahnya terhenti tepat di tepi danau hitam. Di mana mereka memandangi sosok seorang wanita yang duduk di atas bebatuan besar, membelakangi mereka.
Kelima anak laki-laki berjubah itu mendapati Rosie, wanita dengan ekor ikan yang duduk di atas bebatuan dengan nyaman.
Rosie yang mendengar suara langkah kaki berhenti di belakangnya, reflek memutar tubuhnya dan memandangi mereka satu persatu, menyipitkan matanya, mencoba menerka siapa kelima sosok tersebut.
"Gawat, Rosie masih berada di sini."
"Diam, Nott!" Bentak Lestrange.
"Murid Hogwarts?" Tanyanya memastikan. "Apa yang kalian lakukan di sini, pada malam hari?"
"Bukan urusanmu." Salah satu anak menjawab pertanyaannya, ketus.
Rosie tersenyum miring, ia memperhatikan kelima orang itu dengan pandangan meneliti, walaupun ia tak tahu wajah mereka karena tertutupi oleh tudung, Rosie bisa menyakini bahwa mereka adalah murid Hogwarts. Rosie tampak tak terusik dengan jawaban ketus yang diberikan salah satu di antara mereka. Wanita itu malah mengerutkan hidungnya, tercium bau anyir yang berasal dari kelima orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren (Ft Hogwart Boys) ✓
FanfictionFANFICTION Rosie, gadis Siren yang tinggal di danau hitam, Hogwarts. Memiliki rasa penasaran yang tinggi pada siswa-siswi Hogwarts. Ia selalu mengamati kehidupan anak-anak itu dari tahun pertama hingga tahun terakhir. Di satu sisi, kecantikan Rose...