19. Jealousy

2.1K 299 44
                                    

Hogwarts, Kastil, 1994

Rosie melangkahkan kakinya menuju kastil, ia berniat pergi ke ruang kepala sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosie melangkahkan kakinya menuju kastil, ia berniat pergi ke ruang kepala sekolah. Albus memintanya untuk datang, pria tua itu berniat memberi informasi penting yang berkaitan dengannya. Tanpa menggunakan alas kaki, Rosie berjalan cepat melewati Flich dan Mrs Norris. Pria squib itu tampak membersihkan lorong koridor, dia terlihat berusaha sekali. Rosie tak tahu mengapa Flich terlihat begitu serius mengerjakannya.

Tanpa repot-repot memikirkannya, Rosie kembali melanjutkan langkahnya hingga ia tiba di ruangan kepala sekolah.

Dumbledore tampaknya cukup sibuk dengan tumpukan surat dan kertas. Albus menutup surat yang ia baca ketika mendengar langkah kaki mendekat, Rosie bisa membaca logo surat tersebut, surat dari kementerian sihir.

"Albus," panggilnya.

Dumbledore tersenyum, tapi senyumnya meluntur melihat penampilan Rosie. Daripada dibilang penampilan, Dumbledore cukup heran mengapa Rosie sering kali berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Rosie sudah tinggal begitu lama di Hogwarts, seharusnya wanita ini sudah terbiasa menggunakan alas kaki.

"Kau seharusnya menggunakan alas kaki, Rosie."

Rosie menunduk melihat jemari kakinya, ia kemudian tersenyum lebar. "Aku baru saja mengeringkan ekorku, mana sempat aku memikirkan alas kaki,"

Dumbledore tersenyum simpul atas respon wanita itu, lagipula siapa yang membutuhkan alas kaki ketika Rosie mengubah dirinya kembali menjadi Siren?

Dumbledore mengangguk, walau begitu kepala sekolah Hogwarts mengayunkan tongkat sihirnya hingga memunculkan sepasang sepatu cantik yang terpasang pada kaki Rosie.

"Lebih baik,"

"Terima kasih," Kata Rosie. "Jadi, ada apa memanggilku?"

"Tahun ini Hogwarts akan menjadi tuan rumah untuk acara turnamen sihir, Turnamen Triwizard,"

Mendengar nama turnamen sihir, mata Rosie berbinar antusias. Dulu ia sempat sekali melihat turnamen sihir sebelum pihak kementerian memutuskan tidak akan melaksanakannya lagi, itu terjadi karena ada salah satu peserta tewas dalam turnamen. Selain mendapatkan kecaman dari penyihir kalangan atas, pihak kementerian memilih langkah aman dengan tidak kembali mengadakan turnamen sihir. Tapi, sekarang... Mereka kembali mengadakan acara tersebut.

"Wow!"

"Di turnamen kali ini akan dilaksanakan tiga tugas, Rosie," kata Dumbledore. "Pada tugas kedua, pihak kementerian menginginkan tugas yang cukup menantang,"

"Seperti apa?"

"Duyung," jawabnya yang membuat Rosie mendengus keras. "Aku tahu reaksimu akan begini,"

"Kau tahu sendiri aku tidak akur dengan mereka," sahut Rosie. "Lalu, mengapa itu ada hubungannya denganku?"

"Tentu ada, pihak Hogwarts menyarankanmu sebagai pengawas dalam tugas kedua nanti," jelasnya. "kita tidak tahu bila para duyung akan kelewatan saat melaksanakan tugas mereka."

Siren (Ft Hogwart Boys) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang