Disarankan membaca sambil mendengarkan Ludovico Einaudi - Experience. Supaya terasa feel-nya 🤭
Jangan lupa vote sebelum membaca. Happy reading 😘❤️
***
Seminggu telah berlalu sejak Rosie menetap di Malfoy Manor, semua Pelahap Maut tunduk padanya seperti yang Tom perintahkan pada mereka. Rosie merasa tak biasa dengan perlakuan sopan yang menakutkan seperti ini. Ia merasa tak nyaman, walau begitu sesekali Draco akan menemaninya agar ia tak perlu mendengarkan hal-hal buruk yang dilakukan Tom beserta pengikutnya di luar sana, seperti membunuh mereka yang tak patuh padanya.
Rosie sebenarnya tak ingin Tom berbuat semakin jauh walaupun ia tahu bahwa Tom mulai menjauh dari batas kesadaran. Saat ini Tom baru saja memberi perintah pada para pengikutnya untuk memuat informasi buronan di daily prophet. Tom berniat mencari keberadaan Harry, Ron dan juga Hermione. Siapa saja yang bisa menemukan ketiga anak itu akan mendapatkan hadiah yang setimpal.
Ketiga anak tak bersalah itu harus menjadi lawan Tom nantinya. Saat ini Rosie berada di ruang kamarnya, ditemani Draco dan Nagini. Sejak Tom berkata bahwa ia adalah pasangan Tom, Nagini selalu mengikutinya, sesekali ular itu tampak mengawasinya, menjaga pasangan Tuannya dari Pelahap Maut yang mungkin bertindak tak sopan seperti Bellatrix.
Bellatrix adalah satu-satunya Pelahap Maut yang tak menyetujui keberadaan Rosie di Malfoy Manor. Menurutnya, Rosie bukan penyihir murni seperti mereka dan Rosie hanyalah makhluk air, Siren. Bellatrix merasa Rosie tak pantas disandingkan dengan Tuannya. Namun, semenjak Nagini mengikuti ke mana pun Rosie pergi, Bellatrix tak bisa lagi mengejek atau menghina Rosie.
Berbeda dengan keluarga Malfoy, mereka tampak biasa saja dengan kehadiran Rosie. Justru kehadiran Rosie bagaikan angin segar untuk mereka, karena terkadang Voldemort tak akan berbuat keji ketika Rosie berada di sekitarnya. Lucius berharap Rosie terus menetap di Manor miliknya dan membantu mereka keluar dari posisi buruk ini. Pria itu semakin tertekan dengan kehadiran Tom di Manor miliknya.
Dan kali ini, Draco yang tampak tertekan di tempatnya, ia duduk di salah satu kursi berlengan. Selama bergabung menjadi Pelahap Maut, ia hanya bertugas mengawasi Rosie agar wanita itu tak mencoba kabur. Draco sendiri sebenarnya iba pada Rosie, agak merasa menyayangkan keadaannya melihat wanita seperti Rosie terlibat dengan Voldemort, menakutkannya lagi penyihir hitam itu berkata bahwa Rosie akan menjadi pasangannya.
"Draco, aku tahu kau lelah," kata Rosie pelan, wanita itu menyadari bahwa kantung mata Draco menghitam, wajahnya semakin pucat, dan penampilannya begitu berantakan karena kelelahan. "kau bisa beristirahat, aku tak akan kabur."
"Tidak, Rosie," putus Draco. "Dark Lord akan membunuhku jika tahu aku tak melaksanakan tugas darinya dengan benar."
Rosie menghela, ia merasa kasihan. Sejenak ia menyadari Nagini yang melingkar manis di atas ranjangnya. "Ada Nagini di sini, ia bisa melapor pada Tom jika aku kabur," jelas Rosie. "kau bisa kembali, Draco. Aku akan mengatakannya pada Tom bahwa kau memang perlu beristirahat."
Draco tak yakin, mungkin Rosie bisa saja berhasil membujuk Voldemort. Tapi bujukan itu akan berhasil saat Rosie bersamanya, begitu Rosie menghilang, Voldemort bisa-bisa menghukumnya karena tak melaksanakan tugas dengan baik.
"Tidak, Rosie, aku akan beristirahat setelah tugasku selesai."
Rosie akhirnya melirik Nagini yang tiba-tiba bangkit dari tidurnya. Ular itu mendesis pelan, Rosie sebenarnya sebal karena ia tak bisa bahasa ular, walau begitu terkadang Rosie mencoba mengajak Nagini bicara untuk mengusir rasa bosannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren (Ft Hogwart Boys) ✓
FanficFANFICTION Rosie, gadis Siren yang tinggal di danau hitam, Hogwarts. Memiliki rasa penasaran yang tinggi pada siswa-siswi Hogwarts. Ia selalu mengamati kehidupan anak-anak itu dari tahun pertama hingga tahun terakhir. Di satu sisi, kecantikan Rose...