Hagrid berada di tepi danau, menyendiri dan tak berniat kembali ke gubuknya. Pria setengah raksasa itu bersedih, ia menceritakan semua hal yang terjadi kepada Rosie, termasuk kejadian di masa lalu yang telah Rosie ketahui. Hagrid dikeluarkan dari Hogwarts karena dituduh mencelakai Myrtle Elizabeth Warren. Saat itu laba-laba Hagrid, Aragog dituduh membunuh Myrtle dan hal yang sama terjadi lagi di tahun ini. Hagrid dianggap bertanggung jawab atas apa yang menimpa Hogwarts saat ini.
Rosie tak tahu bagaimana cara menghibur Hagrid, terlebih kementerian sihir akan mendatangi Hagrid. Rosie sudah mendengar banyak sekali kabar buruk yang terjadi di dalam kastil, banyak murid yang turut menjadi korban dan jika hal ini terus berlanjut, maka Hogwarts akan segera ditutup.
Rosie menatap Hagrid, gurat wanita itu tak kalah sedihnya. Bila Hogwarts benar-benar ditutup, ia akan tinggal sendirian di dalam area Hogwarts sampai batas waktu yang tak ditentukan.
Sampai sejauh ini Rosie cukup mengenal siapa saja yang turut menjadi korban. Mrs Norris adalah korban pertama, setidaknya itu yang dikatakan oleh Hagrid, lalu ada Colin Creevey si bocah yang suka membawa kamera, Justin Finch si murid Hufflepuff bersamaan dengan Nick si kepala putus, dan terakhir Penelope Clearwater, kekasih Percy.
Rosie berharap tak ada korban lagi, namun apa yang ia harapkan tak terjadi. Beberapa hari setelahnya, Rosie mendapat kabar dari Ron bahwa Hermione ikut menjadi korban, termasuk Hagrid yang tengah berada di Azkaban.
Wanita Siren itu gugup, ia sempat menjenguk para korban di sayap kastil dan melihat Poppy Pomfrey berusaha untuk menyembuhkan mereka dengan mandrake. Awalnya ada beberapa orang yang meminta bantuan Rosie untuk menyembuhkan mereka, karena nyanyian Siren dikatakan dapat menyembuhkan luka dan berbagai macam penyakit.
Rosie menggeleng, bukannya ia menolak, apa yang terjadi pada para korban bukanlah penyakit atau luka biasa, bahkan para korban tak memiliki satu pun luka di tubuh mereka. Rosie menyakini apa yang dihadapi oleh Hogwarts saat ini adalah sesuatu yang kuno dan mengerikan. Dan pastinya bukan Aragog, jika Aragog pelakunya, korban-korban akan memiliki luka mengingat mereka makhluk yang suka memakan daging.
Luna kini berada sendirian di tepi danau ketika Rosie tengah mencapai permukaan air. Wajahnya tampak sedih. "Apa terjadi sesuatu?" Tanya Rosie saat ia mencapai tepi.
Luna menggeleng. "Yeah, rasanya seperti kehilangan teman,"
"Ada apa?" Rosie menatap Luna penuh harap agar gadis itu mau bercerita.
"Ginny akhir-akhir ini sedikit aneh,"
Rosie menatap Luna dengan pandangan bertanya. Tapi, mendengar nama Ginny, ia tersadar bahwa Ginny sudah lama sekali tak mengunjunginya. Biasanya beberapa hari sekali, Ginny akan datang untuk sekedar bercerita padanya, seperti meminta sedikit saran mengenai perasaannya.
"Apa Ginny baik-baik saja?"
Luna mengangguk. "Dia baik-baik saja, kami hanya... kami jadi jarang berbicara, begitu kelas usai ia akan langsung menghilang."
"Kenapa tidak bertanya pada Ron atau kakak-kakaknya yang lain." Sarannya. "Mereka tinggal di asrama yang sama, mungkin itu bisa membantu."
"Tidak, aku tidak dekat dengan mereka,"
Rosie tak lagi menyahuti ucapan Luna, ia hanya penasaran apa yang akan terjadi setelah ini?
Banyak korban berjatuhan, Hagrid masuk ke dalam Azkaban, pihak kementerian menyalahkan Dumbledore, dan masih banyak lagi. Tak ada yang bisa Rosie lakukan, karena ia sudah mengambil sumpah untuk tidak ikut campur urusan para manusia, Rosie tak bisa melakukan apapun untuk membantu mereka kecuali menyembuhkan luka ketika mereka meminta bantuannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/303235838-288-k978801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren (Ft Hogwart Boys) ✓
Hayran KurguFANFICTION Rosie, gadis Siren yang tinggal di danau hitam, Hogwarts. Memiliki rasa penasaran yang tinggi pada siswa-siswi Hogwarts. Ia selalu mengamati kehidupan anak-anak itu dari tahun pertama hingga tahun terakhir. Di satu sisi, kecantikan Rose...