Chapter ini akan jadi chapter terpanjang di Siren.
Happy reading everyone!***
Rosie memandangi Voldemort yang tengah mengulurkan tangannya dari kejauhan. Pria itu kembali berusaha menggapai dirinya sekali lagi. Walau begitu, Rosie tak beranjak sedikitpun. Ia malah memilih untuk menghampiri tubuh Harry yang tergeletak di atas tanah berumput. Tangannya bergetar menyentuh dada Harry, jantung Rosie berpacu dua kali lipat lebih kencang. Matanya memanas dan berkaca-kaca.
"Tidak," lirihnya pelan.
Rosie tidak bisa merasakan denyut jantung Harry. Harusnya... Harusnya Harry tak benar-benar mati. Tapi sekarang, mengapa... mengapa jantung Harry tak berdetak?
Melihat Rosie yang mengabaikan Voldemort, Bellatrix menggenggam tongkatnya kuat-kuat. "Tuanku, dia--"
"Diam, Bella."
Bellatrix menunduk, agak terkejut mendengar ucapan kasar nan tegas Tuannya.
Keheningan yang amat sangat terjadi di tempat itu. Tak ada yang mendekati Harry kecuali wanita Siren itu, Rosie merasakan tatapan mata berpusat kepadanya, seolah-olah tatapan itu mendesaknya masuk ke tanah, dan Rosie tak tahu mengapa mereka menatapnya begitu saksama. Oh, mereka ingin tahu bagaimana keadaan Harry saat ini.
Tidak, Rosie tak akan mengatakan apapun. Di ujung sana, Voldemort menyeringai. Pria itu tersenyum kecil melihat Harry tak bergerak sedikitpun, dan reaksi yang diberikan oleh Rosie seolah mengonfirmasi bahwa Harry telah mati.
"Kau," kata Tom yang terdengar agak kasar. "Periksa dia. Beritahu apa dia sudah mati,"
Harry tak tahu siapa yang diperintah itu. Dia hanya bisa berbaring di atas tanah dengan jantung yang berdebum-debum kencang, dan menunggu diperiksa. Ia masih bisa merasakan Rosie masih berada di sebelahnya hingga tangan-tangan lebih lembut dari yang dia perkirakan, menyentuh wajahnya, menarik kelopak matanya, menyelinap ke balik bajunya, turun ke dadanya dan merasakan jantungnya. Harry bisa mendengar napas pendek wanita itu, rambutnya yang panjang menggelitik wajahnya. Harry tahu dia bisa merasakan dentaman jantungnya.
"Is he alive?" Bisiknya.
Rosie tersentak, menatap wajah Narcissa Malfoy yang tegang. Walau begitu Narcissa menatap Rosie, tatapannya begitu tajam tak seperti biasanya seolah menyuruhnya untuk tetap bungkam.
Siren itu menatap Narcissa dan Harry bergantian, bukankah Harry sudah--
"Draco... Is he alive?"
Bisikan itu hampir tak terdengar, dan bibirnya menyentuh telinga Harry, kepalanya menunduk begitu rendah sampai-sampai rambutnya menghalangi wajahnya dari pandangan mereka yang memperhatikan.
Harry mengangguk begitu pelan. Mata Rosie melebar dan kembali memanas, bercampur antara haru dan sedih.
Narcissa kembali memandang Rosie, wanita itu berbisik. "Bersedihlah!" Bisiknya tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren (Ft Hogwart Boys) ✓
FanficFANFICTION Rosie, gadis Siren yang tinggal di danau hitam, Hogwarts. Memiliki rasa penasaran yang tinggi pada siswa-siswi Hogwarts. Ia selalu mengamati kehidupan anak-anak itu dari tahun pertama hingga tahun terakhir. Di satu sisi, kecantikan Rose...