Siapa bilang disukai cowok badboy itu enak?
Zehra ingin jambak satu-persatu orang yang mengatakan enak apalagi kalo cowoknya itu Arlon.
Tantangan gila yang Zehra hadapi membawa petaka dalam hidupnya. Bertemu dengan Arlon adalah suatu kesialan bagin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Mata Daisy menelusuri koridor mencari calon pacar Zehra. Dia kecewa beberapa hari ini lelaki yang akrab dipanggil Arlon itu tidak menampakkan dirinya, tanpa kabar ataupun kejelasan sama sekali. p Padahal biasanya lelaki itu paling rajin ke sekolah hanya untuk berkumpul dengan teman-temannya. Nihil, pagi ini sepertinya Arlon memang tidak sekolah.
"Ngapain sih, Sy?" Keluh Zehra. Tau saja sekarang dirinya gemetaran sedari tadi membayangkan tantangan gila dari sahabatnya itu. Daisy tetaplah Daisy apapun harus terlaksana, tidak mengerti penderita temannya itu yang bisa malu tujuh turunan. Zehra mengikuti langkah Daisy kali ini menaiki tangga ke lantai paling atas.
"Gue gak mau tau Lo harus ikut!" Paksa Daisy menarik Zehra dengan terpaksa, walaupun sahabatnya ini terus menolak. Menurut informasi dari grup chat cowok ganteng, memang mereka sering berkumpul di tempat kosong seperti gudang atau Mungkin rooftop layaknya makhluk halus selalu ingin tempat kosong.
"Enggak Sy. Lo maksa banget sih!" Tolak Zehra. Gadis berambut pendek itu menoleh lalu tersenyum menarik Zehra untuk ikut bersamanya. Lantai atas gudang tepat mereka akan merokok setahu Daisy begitu.
"Vio-- Lo gak nanyain Violet juga 'kan? Dia 'kan dapet true?" Rengeknya, tetap saja langkah mereka tidak sampai di situ. Mereka berdua sampai tepat di depan pintu besar yang tertutup rapat, suasana memang sepi tidak ada satu orang kemari. Gadis dengan rambut di ikat rapih itu menatap Daisy lalu pintu besar gudang, di balik pintu pasti ada mereka tidak Zehra tidak mau mempermalukan dirinya.
"Vio? Udah jawab." Sahut Daisy tersenyum paksa. Daisy membuka pintu itu seketika para pria di dalam sana menoleh pada mereka. "Semoga Arlon gak sekolah!" Batin Zehra menjerit.
•••
Ruangan dengan banyaknya bangku-bangku rusak serta lemari yang telah usah. Lima lelaki sedang duduk menyilang merenungkan apa yang telah mereka lakukan bersama-sama dalam satu karpet merah dapat dari Zidan, lelaki berbadan paling besar di sini.
"Sejenak kita mengenang ketua geng kita semua," Kata Aska. Lelaki paling kurus satu paket dengan Zidan sama-sama tidak tau malu di mana mereka berada, ada saja tingkah konyolnya. Di tengah-tengah mereka terdapat buah jambu berkulit ungu, jangan salah mereka dapatkan dari hasil berburu di kebun milik kakeknya Zidan, susah payah.
"Lama Lo! Makan beginian doang anjir!" Alan menoyor kepala Aska lalu mengambil buah berbentuk bulat itu, jumlahnya lumayan banyak. Alan lelaki yang teman sekelas Daisy dan Zehra, semua anggota Attacker itu menarik namun sikap mereka terkadang sangat menyebalkan berandalan, kata yang selalu tersemat pada mereka.
"Gue takut ada penunggunya! kalem bro, Lo harus sabar demi kesejahteraan bersama," balas Aska mengusap belakang kepalanya menoyor balik Alan.
"Kalem mata Lo! Eh, si Arlon kagak sekolah lagi?" Tanya lelaki bernama Shaka mengambil jambu ungu itu jarang sekali memakan buah aneh seperti ini. Shaka duduk di bangku kelas dua sedangkan anggota termuda Jayden--adik Gema-- kelas sepuluh dia bahkan di rekrut saat masih SMP saat tak sengaja mengikuti kakaknya.