Maaf, tokoh geng Attackernya ke banyakan ya😆
°°°
"Yakin lo sekitar sini?" Aska membuka suara.
Mereka Menunduk diantara semak-semak bersembunyi dari objek dari jauh sana seorang pria nampak sibuk menelpon seseorang entah siapa yang sepertinya sangat rahasia. Gema, Aska, Shaka mendekat pada seorang lelaki yang mereka yakini pengkhianat. Objek mereka hendak memasuki gedung tua seorang diri entah akan apa tapi mereka percaya ada unsur pengkhianatan didalamnya.
Emosi berapi-api seorang lelaki berwajah garang mendekat tanpa menunggu perintah dia menarik bagian belakang kaos hitam yang lelaki gunakan. Dia terhempas ke tanah dalam posisi duduk. Gema dengan brutal menarik bagian depan baju temannya itu setelah mendengar pengkhianatan tangannya seolah gatal ingin menghabisinya lihat sekarang saja Kelvin sangat terkejut ketiga temannya berada di sini.
"Beraninya lo laporin kita hah!"
"Punya kuasa apa lo berani lawan kita hah! Cuih, gak sudi gue punya temen kaya lo!" Lanjut lelaki berwajah garang itu.
BUK!
Satu bogeman mendarat mulus di wajah Kelvin tidak tinggal diam lelaki itu membalas pukulan Gema. Namun, lelaki kasar itu dengan mudah membalikan keadaan lagi menjadi sang objek yang teraniaya. Kedua temannya berusaha melerai tetap saja Gema menyeret Kelvin kedalam gedung tua itu.
"Ada apa lo kemari? Cari uang? Lo pikir an**r kita bisa mudah menyelediki pengkhianatan kaya lo, tetep aja lo lakuin mau apa sih lo sebenernya hah!" Maki Lelaki berwajah bengis itu menghempaskan tubuh Kelvin hingga tersungkur ditengah-tengah ruangan utama.
"Lo pikir Gue bego. Dari awal gue sama si Shaka curiga sama Lo. Info apa yang lo dapet hah? Arlon bakal rekrut Anggota baru? Ngomong bro, punya mulut 'kan?"
"Cih, mau aja lo aja di perbudak si Arlon. Rencana apanya dia cuma mau ngancurin hidup temen-temen, liat Gavin tewas gara-gara si Arlon!" Senyum miring terbentuk di wajah Kelvin yang telah lebam disebabkan pukulan dari Gema.
"Lucu ya. Lo bisa nyalahin orang, pengkhianatan lo terbongkar kawan. Lo bisa ngomong siapa yang ngasut mereka bawa benda tajem? Lo 'kan?"
"Pembunuh, harusnya di bunuh juga gak kawan?" Ucap Shaka menambahkan sembari mendekati mereka bersama Aska.
"Sades!" kata Aska menggema dibangunan kosong tak heran suasana sekitar nampak mencengkam hanya sedikit cahaya dari jendela bolong di setiap sisi gedung tua. Kepalan tangan Gema kembali mendarat mulus di perut bagian kanan lelaki lemah itu tanpa perlawanan.
BUK!
BUK!
"Gem. Udah nanti mati bro, anak orang ini!" Shaka melerai melihat teman sekelasnya itu terlihat sangat menghawatirkan dipenuhi luka lebam dan sedikit darah keluar dari hidung. Tidak salah lagi Gema ini bila sudah menyangkut lawan tak akan tanggung-tanggung menghajarnya sebelum sang lawan tumbang. Gema melepaskan cengkeramannya pada baju seragam Kelvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERLON [END]
Ficção AdolescenteSiapa bilang disukai cowok badboy itu enak? Zehra ingin jambak satu-persatu orang yang mengatakan enak apalagi kalo cowoknya itu Arlon. Tantangan gila yang Zehra hadapi membawa petaka dalam hidupnya. Bertemu dengan Arlon adalah suatu kesialan bagin...