Dare tujuh

422 30 0
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Suara pulpen terus diketuk begitu keras pikiran Alvin berkelana mengingat kejadian dikantin semenjak Zehra mengatakan perasaannya pada Arlon. Alvin yang tak fokus dengan apa yang sedang di bicarakan wakil ketua osis di hadapannya.

Alvin beranjak dari kursinya meraih tas ransel miliknya di atas meja, tanpa mengatakan apapun ia segera pergi tanpa menghiraukan anggota Osis lain melihat kelakukan aneh Alvin.

"Mau kemana lo?"ujar teman satu organisasinya. Dia hanya menghela napas pasrah dan kembali pada pembicaraan mereka.

Langkah Alvin begitu cepat menuju kelas Zehra entahlah Alvin hanya akan meminta penjelasan padanya, lagi-lagi gadis yang berlalu lalang di koridor menatap Alvin takjub namun, Alvin tak menghiraukan mereka dia kembali berfokus pada tujuan awalnya menemui Zehra.

Suasana kelas Zehra nampak sepi tak ada siapa pun disana. Alvin bergegas pergi Dia yakin Zehra masih berada di area sekolah, langkah Alvin terhenti pada lapangan basket indoor tepat melihat Arlon dan Zehra saling berhadapan sedangkan Zehra membelakanginya.

"Gak ada yang bisa mutusin hubungan kita kecuali gue!" Tegas sepupunya itu. Arlon menatap Zehra dan sesekali melirik Alvin. Senyum kecil terbentuk dari bibir Arlon, semua orang susah tau dengan hubungan Alvin dan Arlon tidak baik karna terjadi suatu hal dimasa lalu hingga Arlon memusuhinya, persaingan mungkin kata yang tepat untuk mereka.

Zehra yang menyadari tatapan Arlon hendak membalik namun, Arlon segera menarik Zehra dalam rangkulannya jelas Zehra langsung memberontak karna melihat Alvin dihadapannya.

"Vin."ujar Zehra terkejut. Dia menyelepaskan rangkulan Arlon padanya sungguh Zehra membuatnya tak enak apalagi berada diantara mereka berdua.

"Lepas!" Lanjut Zehra lengan Arlon di pundaknya, Melihat tatapan sinis mereka saling beradu. Alvin hendak menarik Zehra dengan cepat Arlon menarik Zehra menjauh dari Alvin.

"Dia punya gue sekarang!" ucap Arlon menarik Zehra menjauh dari Alvia. Dia tak akan menyerahkan yang di klaim miliknya lagi untuk Alvin, cukup Alvin selalu mendapat apapun yang dia inginkan.

"Nanti gue kerumah lo!" Bisik Zehra saat melewati Alvin menatap kesal pada lelaki yang menariknya layaknya sebuah boneka yang bisa di tarik-tarik kemanapun dia mau.

"Heh lo lepas gak. Gue bilang tadi di kantin itu cuma dare please deh, Gue gak suka sama Lo. Gue gak bermaksud ngajak lo pacaran," Jelas Zehra mengikuti langkah Arlon entah akan membawanya kemana.

Dengan kasar Arlon menepis lengan Zehra tepat di depan parkiran, tatapan malas menatap Zehra. Dia hanya mendengus kencang dengan kedua tangan di pinggang.

"Lo--"

"Maafin gue. Lain kali gue gak bakal baperin anak orang lagi," mohon Zehra menaruh tangannya di dada matanya terpejam takut melihat tatapan tajam Arlon. Dia pernah mendengar cerita dari temen sekelasnya yang di bully habis-habisan oleh geng nya Arlon.

ZERLON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang