Dare empat puluh lima (ENDING)

747 21 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Part ending nih, kira-kira mau extra partnya gak?

°°°

Liburan Zehra dan sang mantan kekasih tidak sampai disitu. Banyak yang mereka kunjungi. Tidak ada kata lebih atau bahkan hubungan pertemanan yang tersemat pada mereka sekarang. Mereka asik berpegangan tangan menelusuri salah satu pasar pinggir jalan tempat di jajakan makanan kaki lima, begitu oleh-oleh khas kota tersebut.

"Mau apalagi?" Tanya Arlon dengan santainya tau saja Zehra bila di ajak belanja paling semangat tapi kali ini Zehra malah menolak jika Arlon membayar belanjaan sebab Zehra tidak enak belum lagi tiket pesawat tadi saja lelaki ini yang bayar.

"Emm.. apa ya?" Zehra melihat barang bawaan sudah terlalu banyak tentu dia belum puas membeli segala jajanan di sini belum Zehra cicipi entah kapan lagi Zehra menginjakan kaki di kota ini. Wanita itu berlari menuju street food pinggir jalan dengan seorang kakek-kakek penjual jajanan anak. Ikut mengantri meninggalkan Arlon lebih dulu karena sibuk melihat penjual hiasan lemari.

"Lon, disini!" Lambai Zehra berteriak dari tempat penjual jajanannya itu. Arlon membalas lambaian tangan beserta senyuman. Buru-buru membeli salah satu bunga mawar pada pot kecil bukan bunga palsu melainkan bunga asli. Dia berlari kecil menghampiri Zehra seraya menyembunyikan apa yang di pilih dan beli tadi.

"Aaaa... Mau gak? Aku lupa namanya apa?" Tawar Zehra asik memakan jajan tersebut cara makanannya saja di colok menggunakan tusuk Zehra tidak tau apa namanya. Mereka kembali berjalan berdampingan Zehra menyodorkan makanan tersebut pada Arlon, dia pikir Arlon ingin mencobanya juga. Belum apa-apa cowok itu sudah melahapnya, mana mungkin Arlon bisa menolak Zehra.

Arlon mengunyahnya perlahan lalu menatap Zehra, "Manis. Kaya kamu." Gimana hati Zehra tidak menjerit tiap bertemu Arlon selalu memberikan gombal receh. Zehra tidak tau hanya dirinya atau pada orang lain saja Arlon begini sungguh ini sangat menyebalkan sekaligus ngangenin.

"Udah lima tahun tau, Lon. Masih gini aja?" Langkah mereka terhenti. Zehra menatap Arlon jengah tentu saja Zehra masih waras lelaki ini sudah punya tunangan tapi bertingkah seorang masih melajang. Lalu dirinya apa? Dari awal mereka sering pegangan tangan apa tidak di sebut pelakor?

"Mau gimana emang, Mau di serius sekarang?" Arlon menanggapi dengan candaan. Menyambar makanan milik Zehra itu sedang tangannya mengusap lembut rambut wanita berkuncir kuda itu.

Zehra menggeleng meninggalkan Arlon yang tengah terkekeh, "Astaghfirullah ... " 

°°°

Dua hari tak terasa begitu singkat menghabiskan waktu hanya berdua dan selama mereka lebih memilih menginap di hotel jangan khawatir mereka berbeda kamar. Bukan untuk berbulan madu atau liburan ala pasangan lainnya melainkan ini hanya liburan dadakan yang di rancang melepas rindu dengan embel-embel selingkuh. Sore hari indah untuk terakhir kalinya melihat matahari terbenam pada sebuah dataran tinggi yang katanya spot indah melihat 'Sunset'.

ZERLON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang