Dare lima

504 27 0
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Zehra berjalan seorang diri dengan malas menuju perpustakaan untuk mencari keberadaan Daisy dan Violet. Karna Zehra lebih memilih untuk ke toilet setelah jam istirahat baru saja berbunyi.

Dia memasuki satu ruangan dengan buku-buku yang berjajar rapih di rak. Zehra celingak-celinguk diantara orang-orang yang asik dengan buku mereka di salah satu bangku, jauh dari suasana kantin yang terbilang ramai.


"Gue denger-denger ketua attacker ganti. Gue sih gak tau siapa kayanya si arlon deh, Tapi masa sih apa Gak berubah jadi geng gesrek kalo sama dia?"


"Iya bener sih lo!"


Zehra menatap kedua wanita saling bergosip ria sembari cekikikan dengan satu buku menutupi mereka. Zehra kembali menuju meja dimana Daisy berada entah di koridor atau kelas tak lepas dari gosip tentang Attacker bahkan berita mereka sudah mengalahkan pemberitaan seorang artis di sekolah ini.

Daisy bersama Violet asik mencatat sesuatu di buku sedangkan Violet malah asik senyam-senyum dengan ponsel genggamnya. Zehra menyeret salah satu kursi dihadapan mereka.

"Beres!" Teriak Daisy melempar pulpennya, sontak seisi perpustakaan menatap seorang yang tengah teriak diantara keheningan. Mereka mendesis secara bersamaan.

"Berisik banget di perpus ini!" peringat Zehra pada Daisy. Dia segera beranjak membereskan buku-bukunya seperti biasa setelah ini Daisy akan mengajaknya ke kantin.

"Sorry," kata Daisy menunjukan deretan giginya karna menjadi pusat perhatian, Daisy kembali menarik Zehra dan Violet untuk pergi.

"Buruan zer keburu bel.."

"Eh, gue gak ikut ya gue mau rapat sama anggota cheers lain bye-bye," Pamit Violet beranjak dari kursinya dan berlalu pergi tentu saja Violet ikut dalam salah satu eskul paling banyak diminati  se-antero SMA Cendikia apalagi isinya anak-anak hitz macam Violet.

"Ya udah. Kalo udah beres susul gue ama zehra di kantin," mereka berpisah di luar perpustakaan. Daisy buru-buru menarik Zehra menuju kantin tapi sebelum itu, Daisy menyimpan bukunya ke kelas mereka.

Zehra kembali menunggu Daisy diluar kelas, bunyi keributan terdengar dari jauh terdapat kedua orang paling populer berjalan santai. Seisi koridor ramai dengan pembicaraan lelaki itu, Zehra berusaha tak peduli walaupun dia merasa lelaki itu menuju ke arahnya. Dia kembali menatap Daisy dari jendela luar kelas terlihat ramai dengan para siswa asik memainkan ponsel.

Benar saja lelaki dengan seragam yang sudah tak beraturan bahkan semua kancing terbuka menampakan kaos putih didalamnya, makin dekat dengan Zehra sudah berminggu lamanya lelaki itu tak menampakan wujudnya semenjak kejadian di tangga koridor.

"Minggir lo!" Kata Arlon dengan sorot mata tajam terlihat risih melihat Zehra yang sedikit tertunduk tidak melihat wajahnya tepat saat akan membelok menuju kelas IPS.

ZERLON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang