Siapa bilang disukai cowok badboy itu enak?
Zehra ingin jambak satu-persatu orang yang mengatakan enak apalagi kalo cowoknya itu Arlon.
Tantangan gila yang Zehra hadapi membawa petaka dalam hidupnya. Bertemu dengan Arlon adalah suatu kesialan bagin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita ini berhubungan sama Cerita 'DaisyGema' kalo kalian mau tau lebih lanjut cerita mereka bisa baca check ☞ Sayxholiday_
°°°
Baju berwarna kuning serta celana pendek dia gunakan seraya bergaya di depan cermin beberapa kali dia mengganti pakaiannya hanya untuk datang ke rumah tetangganya. Bukan sekedar tetangga biasa, namun menemui sang gebetan yang tak kunjung memberikan kejelasan hubungan mereka. Dua lembar voucher makanan berada di atas meja tak lupa buku pelajaran sebagai modal untuk berbasa-basi Zehra bawa bersama, keluar dari kamarnya.
"Mamih. Kakak mau ke rumah Alvin, ya!" Teriak Zehra sembari menuruni tangga rumahnya lalu membuka pintu utama. Tak ada respon dari maminya. Rumah bahkan terlihat sangat sepi, adiknya mungkin masih bermain bersama teman-temannya.
"Woi. Mau kemana kakak, Zer?" Tanya sang adik yang baru saja datang bersama kedua sahabatnya hendak memasuki rumah bersama Zehra keluar dari arah sebaliknya. Gadis itu buru-buru mengenakan sandal lalu berbalik menatap sang adik, "Kalo mau pergi kunci rumah, ya! Mamih kayanya pergi keluar." Pesan Zehra berlari kecil membuka gerbang rumahnya tidak mau kehilangan kesempatan bertemu Alvin.
"Itu beneran kakak Lo sama kakak kelas anggota Attacker pacaran itu, yon?" Tanya Gamal pada Rasion saat mereka bersamaan memasuki rumah sahabat semenjak SMP-nya hingga sekarang hanya bertiga saja.
Rasion menaikan bahunya menyatakan ketidaktahuan, "Iya kali kemaren dia jemput ke sini. Minta izin sama mamih." Jawab adik Zehra itu kini duduk santai di atas sofa. Kedua teman Rasion ikut duduk sembari menghela napas.
"Aseli ini mah, dapet pentolan sekolah kakak lo?" Kekeh Gamal tertawa renyah kini menatap layar ponsel. Sedangkan Delion, sibuk mengambil makanan di dapur sudah biasa bahkan Tasya sendiri yang menyuruhnya menganggap seperti di rumah sendiri.
"Beruntung atau buntung?" Sahut Delion datang dengan meneguk minuman soda duduk di samping Rasion. Lelaki di samping Delion seketika menoleh menatap sang sahabat.
"buntung!" Sentak Rasion.
•••
Ruangan sejuk dari dalam rumah minimalis saling berhadapan pada meja dan kursi makan. Lelaki berwajah tampan, kulit putih, serta pembawaan selalu tenang belum lagi otak cerdas yang dia miliki menambah daya tarik sendiri para kaum hawa terutama untuk Zehra bahkan dia terkadang gagal fokus ketika Alvin mulai menjelaskan materi yang sama sekali Zehra tidak mengerti. Dari belakang Zehra masih ragu memberikan dua voucher ini.
Alvin memegangi bibirnya lalu menoleh pada Zehra bergantian nampak berpikir sejenak memperhatikan soal di buku Zehra, "Lo tinggal masukin rumusnya. Gampang kok tinggal ikutin aja kaliin---"
"Oh, ngerti-ngerti kok..." Angguk Zehra kini dia menutup bukunya lalu dengan rasa gugup yang masih menjalar dia beralih menatapnya dalam hening.
"Kayanya di taman masih ada eskrim kemarin, kita ke sana yuk?" Ajak Zehra sangat bersemangat. Dia bosan terus menerus saling canggung begini tanpa ada kemajuan sama sekali mungkin saja dia bisa lebih dekat lagi.