bab 1||cerita di mulai

780 25 18
                                    

12 tahun yg lalu.

Seorang gadis tersenyum di depan pantulan cermin yg menampakan wajah cantik nya, seragam abu putih melekat indah di tubuhnya. Surai hitam nan panjang itu ia biarkan terurai. Setelah puas menatap tampilan dirinya, kini gadis itu memoles sedikit liptin di bibirnya agar tak terlihat terlalu pucat.

"Liaaa turun sayang waktunya sekolah" teriakan wanita parau baya membuat gadis yg di panggil lia itu bergegas turun.

Di meja makan sudah terdapat leon-ayahnya angel-bundanya serta kedua saudaranya lio dan zaufal. Dengan senyum mengembangnya ia menyapa satu persatu keluarganya.

"Pagi ayah, bunda, abang, dan de afal" sapanya membuat mereka yg ada di meja makan tersenyum.

"Anak ayah sudah semangat ya mau sekolah" ujar leon.

(Yaapp mereka adalah keluarga ku dan lia itu aku)

"Tentu ayah hari pertama masuk setelah MOS itu harus semangat" lia pun menyahuti dengan senyum cerianya seperti biasa.

"Biar nanti abng yg antar kamu" angel pun bersuara sembari menaruh piring berisi nasi goreng ke depan putri nya.

"Bang lio mau antar aku?" Tanya lia sembari memakan nasi goreng buatan bundanya itu.

"Tentu, kenapa tidak" jawab lio sembari tersenyum manis.

(Revalio adhitama. Dia abangku, kalian pasti bingung akan ada penjelasan nya nanti kalau kita sudah memasuki alur.)

"Teteh afal mau pulang besok biar abang lio yg temenin teteh, afal harus sekolah juga" ujar zaufal. Dia memang tidak tinggal bersama keluarganya, ia tinggal bersama paman dan bibinya di bandung.

"Yaahh teteh kesepian donk"

"Teteh ga akan kesepian kan masih ada abang lio" zaufal mencoba menghibur lia agar tak terlalu sedih atas kepulanganya.lia hanya tersenyum manis kepada zaufal.

Interaksi mereka menyungging senyum ketiga orang yg melihatnya. Setelah sarapan lia pun berangkat dengan di antar lio. Di sepanjang perjalanan lia tak bosan menceritakan pengalaman MOS nya kepada lelaki di sampingnya itu. Sedangkan lio hanya bergumam atau mengangguk menanggapi cerita gadis kecilnya itu.

"Sudah sampai. Kamu hati hati nanti siang abang jemput lagi" ujar lio sembari menepuk pelan kepala lia.

"Iya abang. Makasih ya udah anterin lia, lia masuk dulu kalo gitu" ujar lia lalu keluar dari mobil yg di tumpanginya, setelah ia menciup pipi lio singkat.

***

Di koridor lia berjalan dengan riang para siswa pun sibuk dengan kegiatan masing masing, lia yg bingung di mana ruang kelas nya pun mencoba berani untuk bertanya kepada salah satu siswi.

"Emm.. kak, maaf mau tanya kelas X ipa2 di mana ya kak" bukan menjawab 2 kaka kelas itu malah pergi meninggalkanya. Hal itu membuatnya menghela nafas nya.

"Kenapa sih kok pergi, padahal aku tanya juga baik baik." Gumam nya lalu pergi ke lantai 2 untuk mencari kelasnya.

Di jalan ia berpapasan dengan seorang gadis cantik yg setiap langkahnya selalu di iringi pujian. Seluruh mata bahkan tertuju pada gadis itu.

"Haayy" sapa nya dan lia pun menanggapi.

"Kamu lia kan. Yg saat mos kemarin paling belakang" lia mengangguk sembari tersenyum seperti biasanya. Gadis itu pun mengulurkan tangan nya dan di balas oleh lia.

"Aku evania lestari ayudian. Kamu boleh panggil aku nia" lia mengangguk dengan senyum masih mengembang akhirnya ada juga yg sadar akan keberadaan nya.

"Aku famelia angeleo kamu bisa panggil lia" ujar lia

"Emm.. aku panggil kamu amel boleh ga" lia hanya mengangguk setuju membuat gadis itu memekik girang.

"Kamu bisa tunjukin dimana kelas X ipa2 ga. Aku ga tau dimana" ujar lia di angguki eva.

"Kebetulan kita sekelas. Kamu duduk sama aku ya" lia hanya mengangguk dan mendengarkan cerocosan eva sepanjang jalan kadang menimpali hanya sedikit.

Jam pelajaran pun di mulai

Eva yg duduk di samping lia bergerak gelisah membuat lia menyirit bingung. Guru yg mengajar tengah keluar membuat kelas begitu ramai.

"Nia kamu kenapa?" Tanya lia dengan raut kwatir.

"Kayaknya gue datang bulan am. Aduuh gue ga bawa ganti gimana donk" ujar eva membuat lia ikut bingung.

"Kamu tunggu di sini dulu ya. Aku sebentar doank kok."eva hanya mengangguk saja. Lia pun keluar dan kebetulan berpapasan dengan guru yg mengajar.

"Emm kamu siapa namanya. Mau kemana kenapa buru buru" ujar bu emi dengan wajah mengintiminasi.

"Anu bu mau ke anak pmr, eva... bocor" ujar lia sembari menunduk.

"Ya sudah cepat kembali. Ini ibu juga titip tugas untuk jam ke 3 ibu harus pergi" lia mengangguk sembari menerima tumpukan kertas itu dan bergegas menuju uks.

Sampai di uks

"Misi kak. Emm bolehh minta pembalut ga temanku ga bawa" ujar lia

"Ambil saja di lemari atas." Lia menurut namun tubuhnya yg pendek membuatnya susah untuk menggapainya.

"Kak bisa minta tolong ambilin ga. Tanganku ga nyampe"

"Ciih, bocil. Makanya cepet tumbuh, nih." Gadis itu memberi pembalut pada lia dan melenggang pergi begitu saja. Lia pun menghembuskan nafasnya.

"Terima kasih kak, aku permisi" tak ada jawaban, mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri. Lia pun keluar dan bergegas menuju kelas.

Sampai di kelas lia menaruh tumpukan kertas pada meja guru lalu menuju eva yg tengah menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan. Dengan gerakan pelan ia menyentuh lengan eva sembari memanggil namanya.

"Nia ayo kita ganti rokmu. Aku bawa rok 2" eva mendongak dan menatap lia dengan rasa bersalah.

"Emm.. lia gue tadi udah di pinjemin rok sama  linda, pembalut juga. Tapi ga papa ini biar gue simpen siapa tau gue butuh lagi kan" ujar eva merebut pembalut itu dan memasukan ke dalam tasnya.

Lia mengangguk dan tersenyum tulus, sedangkan eva menatap lia yg rambutnya acak acakan dan keringat yg bercucuran. Tangan nya terulur merapikan surai hitam legam itu dengan lembut dan mengelap keringat lia dengan tisu yg ia ambil dari tasnya.

"Makasih mau lari larian buat aku. Sampai hampir di marahi bu emi" ujar eva dengan rasa bersalah.

"Ga papa kok aku seneng akhirnya kamu ga akan malu lagi" ujar lia tulus. Sedangkan eva langsung memeluk teman yg baru saja ia kenal itu, sembari menggumamkan kata makasih dan maaf.

peran FIGURAN (END/TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang