Eva, cia, abar, zidan, juga kedua orang tua lia berada di depan kamar rawat lia. Tadi mereka buru buru ke rumah sakit karna angel mengabari kalau lia tiba tiba kritis, hal itu membuat cia dan eva tak berhenti menangis. Angel yg duduk di antara keduanya berusaha tegar menenangkan kedua sahabat anak nya itu. Leon prihatin melihat penampilan angel yg benar benar seperti orang lelah."Dengan keluarga pasien" dokter keluar dan buru biru leon menghampirinya.
"Bagaimana dok keadaan lia?" Tanya leon.
"Pasien sudah baik baik saja. Tapi saya akan terus melihat perkembangan pasien. Untuk saat ini pasien sama sekali belum memperlihatkan perkembangan nya, bordoalah agar pasien cepat sadar dari komanya. Saya permisi nanti saya akan kembali untuk melihat keadaan pasien" ujar dokter lalu pergi.
Sekelompok remaja yg berdiri tak jauh dari sana menegang di tempat. Mereka adalah teman 1 kelas lia, yg datang sekitar 20 anak. Dea dengan langkah tenang melangkah menuju depan ruang rawat lia tepat di depan angel.
"Bibi" panggil dea yg kini sudah berjongkok di depan angel.
"Deaa, ada apa kamu di sini?" Tanya angel cia dan eva hanya diam melihat interaksi mereka.
"Bibi biarkan lia istirahat. Kita ga bisa terus berlarut dalam kesedihan, va ini cuma kecelakaan. Lia butuh kita di sana lia butuh semangat kita. Jadi dea bawa temen dea, siapa tau dengan datangnya mereka lia menjadi lebih baik" ujar dea dengan senyum manisnya.
"Dea sejak kapan kamu di sini? Paman tak pernah melihatmu?" Ujar leon pada dea
"Paman kepo, boleh dea masuk jenguk sepupu dea paman??" Leon mengangguk dea bangkit dan masuk menuju kamar rawat lia.
Terlihat tubuh gadis itu terbaring tak berdaya di hospitalbed, selang infus dan alat bantu pernafasan tertempel di badan lia. Alat alat lainya pun juga di sampiny nya terdapat layar monitor yg menampilkan kerja detak jantung lia yg terlihat nyaris tak bergerak. Ruangan itu sunyi hanya layar monitor yg berbunyi.
"Hai lia aku datang. Bagaimana kabarmu? Betah hmm tertidur?" Ujar dea lirih lalu terkekeh lirih.
"Aku akan memenuhi janji ku lia. Aku akan jadikan kamu ratu yg setiap langkahmu akan mendapati tatapan kagum dan segala pujian. Aku janji itu" dea memandang wajah teduh lia tenang.
Di sisi lain,
Di bawah alam sadar seorang gadis bangun dari rerumputan yg halus. Matanya menyeluruh kesekeliling yg mirip seperti dunia fantasi, indah dengan bunga. Gadis itu bangun ketika melihat seekor kucing di atas ayunan tak jauh dari tempatnya terbangun.
"Heyy apa kau kesepian kucing manis??" Tanya gadis itu. Kucing itu hanya mengeong. Tak lama pergi menjauh.
"Lia" yap lia gadis itu berbalik melihat sosok wanita cantik dengan senyum indahnya. Lia tau siapa dia.
"Aunty vella. Aunty di sini?" Yap wanita itu vella bunda dari dea.
"Lia apa kau tak lelah ada di sini. Bunda bahkan lelah melihatmu tersenyum di sini setiap bangun" ujar vella membuat lia memcerutkan bibirnya.
"Ihhh aunty lia tuh suka di sini di sini indah banget lia ngerasa senang" sahut lia dengan
"Sayang apa kamu tak merindukan mereka?? Dea bahkan menunggumu sayang" ujar vella membuat lia menunduk.
"Hai lia aku datang. Bagaimana kabarmu? Betah hmm tertidur?"
"Bangun lah apa kau tak kasihan kepada ku?"
"Maafin... hiks.. gue am.."
"Kembali sayangg bunda merindukan lia manis bunda"
"Bangun honey. I'm sory beby"
"Suara apa itu bun?" Tanya lia membuat vella tersenyum.
"Masuklah dia menunggumu"
"Hmmm... lia akan pulang bun. Makasih udah bolehin lia istirahat. Lia sayang bunda" ujar lia memeluk vella.
Lia berlari menuju sebuah portal dan dirinya terhisap ke dalam.
Skiipp
Di dalam ruangan seorang pria duduk menatap wajah damai lia yg tertidur nyenyak. Namun ia di buat terkejut ketika tiba tiba gadis di atas hospitalbed itu kejang kejang dan monitor berbunyi dengan nyaring membuat kepanikan tersendiri buru buru ia menekan tombol merah di sisi ranjang dan tak lama dokter pun datang dengan tergesa gesa di ikuti 2 suster.
"Silahkan keluar dulu mas" pria itu menurut ia keluar dan di suguhi wajah dingin leon juga wajah panik angel.
"Ada apa dengan lia, lio? Kenapa dokter buru buru tadi" lio, pria itu menggeleng sendu.
"Ada apa dengan putriku soon" tanya leom dengan nada dingin.
"Ga tau yah. Pas lio ajak bicara tiba tiba aja lia kejang kejang itu buat lio panik" leon menghela nafasnya pasrah
selama ini lia sering sekali mengalami hal tersebut. Ini bukan yg pertama kalinya melainkan ke 3 kalinya lia seperti ini. Hal ini tentu membuat mereka kwatir, terlebih para dokter yg kwalahan karna lia.
"Permisi" panggilan dari dokter itu mengejutkan mereka. Leon dam angel buru buru mendekat menanyakan keadaan putri mereka.
"Bapak dan ibu harap tenang, nona lia tidak apa apa. Kini semuanya sudah stabil seperti biasa, namun tidak ada kemungkinan akan terjadi hal seperti ini lagi karna ini sudah yg ke tiga kalinya nona mengalami kritis mendadak. Berdoalah semoga tuhan cepat membangunkan putri kalian" jelas dokter angel mengangguk dan leon mengucapkan terima kasih.
"Saya sarankan ada 2 orang yg berjaga di dalam malam ini. Kita akan pantau nona lia 24 jam penuh. Kalau begitu saya permisi" januar dokter itu pergi setelah di persilahkan oleh leon.
"Yah... apa pelaku sudah di tangkap?" Leon mengangguk atas pertanyaan lio
"Ayah tau lia hanya menolong sahabatnya. Kau jangan bersedih soon. Lia seperti ini bukan salahmu" ujar leon menepuk pundak lio simpati.
"Lio bunda ada mau ngomong serius sama kamu"lio mendongak menatap angel yg menatapnya tajam sembari bersedekap dada. Lio mengangguk lalu berdiri.
"Yah jagain putri bunda ya bunda ada urusan. Sama dia" ujar angel sedangkan leon menatap datar istrinya itu.
"Putri kita" tekan leon lalu berlalu masuk ke kamar lia, sedangkan angel meringis mengingat kesalahan katanya.
"Ayo soon" lio pun menurut ia mengikuti langkah sang bunda menuju taman lalu angel mendudukan diri di bangku yg tersedia.
"Duduk" lio menurut ia pun duduk di samping angel dengan perasaan gugup. Karna ini pertama kalinya lio mendapati sikap angel yg tak seperti biasa.
Assalamualaikum reders autor yg cantik. Mau curhat niih.
Autor seneng dapet pembaca baru. Aku pikir nih ga ada yg suka sama cerita aku. Ya walau ga banyak tapi tetep buat autor berbunga bunga, makasih ya udah nyempetin mampir ke novel aku. Jujur nih dari ke 3 judul yg aku publis cuma peran figuran yg ada pembacanya ya walau ga banyak.
Makasih buat reders autor yg setia. Yg lagi kena masalah. Yuuk doain mas pacar autor biar masalahnya cepet selese. Autor pimpin doa ya.
Bismilahirohmanirohim
Amiiinnn
Salam bahagia dari autor si cantik
KAMU SEDANG MEMBACA
peran FIGURAN (END/TAMAT)
Fiksi RemajaJudul: peran figuran Di kisahkan seorang gadis yg berperan sebagai figuran atau pelengkap yg berteman dengan seorang gadis most wented grill yg dapat di kenal populer. Kisah bagaimana di perlakukan bagai angin yg tak terlihat, dan di jadikan alat un...