Assalamualaikum reders.Berhubung autor si cantik lagi libur awal ramadan, autor up nih buat kalian. Pasti dah kangen kan sama lia. Yook simak tingkah baru lia. Kepo kan kenapa lia bisa berubah gini. Kejutan buat kalian nanti di part selanjutnya.
Ya udah cuusss baca....
Selamat membaca reders autor. Salam sayang dari autor ya.....
Pagi ini lia sudah siap dengan seragam sekolahnya penampilan cupu tak lagi melekat pada dirinya. Kini feminim adalah gayanya. Lia menuruni tangga dengan gembira.
"Pagi ayah bunda, abang, juga dek afal" kebiasaan itu ternyata tak berubah di diri lia. Mereka berempat yg ada di meja makan menyungging senyum.
"Kak hari ini berangkat sama afal ya" pinta zaufal di angguki lia namun lio menanggapi.
"Ga honey kamu aku anterin"zaufal memberenggut sebal menatap sinis lio.
"Aku sama afal aja re. Kamu harus ke kantor kan hari ini ada meting pagi sama kolagen yg dari tur....." lia menghentikan ucapan nya ketika lio berdiri langsung menyalimi leon dan angel secara buru buru tak lupa mencuri ciuman di pipi lia
"Pulang aku jemput ya beby" lalu kian lama lio menghilang ketika melewati pintu utama.
"Bund reval lupa sama mitingnya?" Tanya lia heran.
"Kayaknya, buktinya kamu bilang ada meting wajahnya panik"sahut angel yg tengah menaruh piring ke depan leon.
"Tapi gimana bisa kamu tau kalo lio udah kerja di kantor cabang papa nya?"tanya leon membuat lia berhenti mengunyah roti nya.
"Lah iya kok bisa aku tau ya" sahut lia malah bingung sendiri.
"Oya aku tau karna denger reval ngomong sama papa, yah, bund" ujar lia melanjutkan kembali makannya.
"Ya udah sekarang berangkat giih udah siang tuh" lia dan zaufal mengangguk. Mereka berpamitan kepada angel dan leon lalu pergi menuju motor zaufal yg sudah terparkir indah di depan rumah.
"Naik motor ga papa kan kak?" Tanya zaufal sembari memasang helm di kepalanya, ya kali di kaki. Canda kaki.
"Ga papa. Pasangin donk zau" zaufal mendengus kala sang kaka memanggilnya zau. Namun tak urung tangannya terulur memasangkan helm kepada lia.
"Dah ayok naik" lia naik dengan bantuan tangan zaufal. Tubuhnya yg mungil tak berbeda jauh dengan tubuh zaufal yg kekar, dan terbilang tinggi seperti leon.
"Pegangan kak. Ntar lo jatuh gue ga mau tanggung jawab" zaufal menarik tangan lia agar melingkar di perutnya. Lia pun menurut.
"Enak aja. Lo yg bawa artinya lo harus tanggung jawab" gerutu lia membuat zaufal terkekeh.
"Dah. Kita berangkat " motor milik zaufal pun berjalan membelah padatnya kota.
Ketika sampai di parkiran SMA Pelita Bangsa 1, semua mata tertuju pada lia. Mereka heran pasalnya ini pertama kali lia berangkat bersama si bungsu keluarga leonard. Di tambah tangan lia yg melingkar manis di perut zaufal mengundang tanda tanya di kepala mereka.
"Turun heyy" lia turun dengan bantuan tangan zaufal.
"Tanks babe, udah anterin aku sampe sekolah. Kamu belajar yg rajin ya."ujar lia dengan suara yg di manis maniskan.
"Kenapa dah lo kak demam ya"ujar zaufal membuat lia memutar bola matanya malas.
"Dah gue mau masuk dah di tunggu nia"
Cup
lia pun melangkah pergi meninggalkan zaufal, yg terbengong karna tingkah kakaknya. Dia berpikir sang kakak mengalami gangguan jiwa. Karna tak biasanya ia mencium zaufal di tempat umum. Tak mau berlama lama akhirnya ia pun pergi meninggalkan SMA pelita bangsa 1 (SPEBAS) di singkat aja ya autor males nulis panjang.
"Itu lia bukan sih?"
"Eh iya itu lia kan. Waah ternyata lia pacarnya zaufal"
"Beuuhh tau gitu gue mau dah temenan sama dia walau cupu"
"Kalo ga ikhlas temenan mending ga usah, kasian lia"
"Ga usah so bijak deh lo juga mementingkan popularitas toh"
Bisik bisik setan pun terdengar sepanjang koridor di telinga lia. Lia mengusap tengkuknya yg tak gatal. Pura pura merinding.
"Ameell you come back here" teriakan eva membuat lia memutar bola matanya malas.
"Nia ga usah teriak teriak deh, tarzan kalah saing tuuh" pekik lia melanjutkan jalan meninggalkan eva yg terbengong.
"Woyyy amel tungguin gue aelah" eva pun tergopoh gopoh menyusul lia yg berjalan melewati kelas nya. Sontak eva berhenti di depan kelas lalu meneriaki sang empu.
"Ameell lo salah kelas wooyyy, mau kemana heyy" teriakan eva menggelegar membuat lia membalikan badan menatap kesal eva.
"Gue mau ke taman belakang." Sahut lia dengan seringai jahil nya.
"Ngapain?" Tanya eva, lalu lia melambaikan tangan menyuruh eva mendekat, dengan polos eva mendekat dan mendekatkan telinganya seperti suruhan lia.
"Nyolong mangga yuuk" bisik lia lalu menarik eva tanpa persetujuan sang empu. Eva yg linglung menurut saja hingga kini mereka sampai di taman bekalang sekolah yg terdapat mangga yg sudah kekuningan.
"Lo ngapa bawa gue kesini amel" pekik eva masih terkejut dengan perubahan lia.
"Nyolong mangga lah ngapain lagi coba" ujar lia enteng lalu menaiki pohon dengan lihay.
"Nia. Lo ga mau ikut manjat gitu? Ntar kalo bu tika liat lo di bawah situ lo kena hukum lho"ujar lia ketika sudah duduk manis di dahan pohon ke 4 dari bawah. Hal itu membuat eva buru buru ikut naik dan duduk di dahan ke 5 dari bawah, tepat di seberang lia dengan dahan lebih tinggi dari dahan yg lia tumpangi.
"Jago juga lo manjat ni" eva memutar bola matanya malas lalu ikut mengambil mangga yg tepat di atasnya dan memakan nya dengan lahap.
Tepat di bawah pohon yg di panjat eva dan lia terdabat seorang guru dengan wajah garangnya. Lia menyuruh eva diam dengan nurut eva diam memandang bawah dengan was was.
Namun eva melototkan matanya ketika lia sengaja menjatuhkan buah mangga yg masih kecil ke bawah membuat guru yg di bawah menoleh ke atas. Dengan senyum tanpa dosa lia melambaikan tangan nya.
"Heh kalian. Turun cepat!" Perintah butik dengan nada peringatan.
"Nanti deh. Mau mangga bu, pada mateng nihh" ujar lia melempar mangga yg berwarna kuning. Dan di tangkap oleh bu tik dengan mudah.
"Turun sekarang, ambilkan 3 lagi ya" suruh bu tika dengan masih mengawasi 2 murid yg ada di atas pohon.
"Tangkep bu. Satu... dua... tiga... nah udah" ujar lia setelah melempar 3 mangga dan di tangkap butik. Lalu mereka berdua turun. Berbeda dengan eva yg memandang takjup lia.
"Ikut ibu" eva mendadak keringat dingin. Ia takut kalau nanti butik memanggil orang tuanya bisa bisa ia benar benar mendapat cambukan lagi.
"Li...."
"Sstttt.... yook ikut aja" ujar lia santai menarik eva yg sudah pucat pasi.
Waahhh gimana niih. Tingkah lia makin menjadi ya. Tapi tenang ini makin menarik ceritanya betul tidak?.
Mau ucapin apa nih?
lia?
Eva?
Zaufal?
Yook kasih komentnya donk.
Salam sayang
Autor si cantik.
Reders autor juga ga kalah cantik and ganteng kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
peran FIGURAN (END/TAMAT)
Teen FictionJudul: peran figuran Di kisahkan seorang gadis yg berperan sebagai figuran atau pelengkap yg berteman dengan seorang gadis most wented grill yg dapat di kenal populer. Kisah bagaimana di perlakukan bagai angin yg tak terlihat, dan di jadikan alat un...