Fredella_34_

49 3 0
                                    

"Nita! Puas lo bikin semua orang kehilangan Della!?"

Mendengar namanya disebut, Nita segera menoleh ke ambang pintu. Veli tengah berdiri dengan raut wajah yang terlihat tengah emosi.

Veli berjalan menghampiri Nita dan berhenti tepat di hadapannya. Tatapan matanya tak teralihkan dan terus tertuju pada Nita, temannya dulu yang entah kenapa menjauh darinya dan Della.

Sikap Veli yang tak seperti biasanya mengundang banyak tanda tanya bagi semua orang yang kini tengah menatap perdebatan itu.

"Apa!?" tanya Nita dengan nada yang tak kalah tinggi.

"Della nggak ada! Semua orang mencari keberadaan Della, lo tau Della dimana kan!?"

Veli semakin geram melihat Nita yang terus diam. Gadis itu bahkan tidak menanggapi keberadaannya sekarang, dan kembali fokus dengan benda pipih digenggamannya.

"Jawab gue, sialan!"

Tak segan, tangan Veli menarik gunting milik teman sekelasnya yang berada tak jauh darinya, kemudian tanpa berpikir panjang, ia menggunting kabel headset milik Nita.

Kedua mata Nita membola sempurna, menatap tak percaya akan apa yang Veli perbuat padanya. "Lo! Lo siapa berani banget sama gue!"

"Halah, dulu aja ngemis-ngemis minta temenan sama gue, sekarang malah kayak orang gatau diri, sampah lo!"

"Lo!"

Nita terdiam saat melihat kedatangan Lio, Candra, Dava, juga Fara ke dalam kelas. Hingga kini mereka semua menjadi pusat perhatian.

Nita berjalan ke arah Lio dan ingin memeluk lengannya, namun segera ditepis oleh laki-laki itu. Nita merasa semuanya kini tengah menyudutkannya ke dalam satu masalah, hingga membuat Lio sampai seperti ini padanya.

"Oh gue tau, jangan-jangan lo juga yang udah sebar berita nggak jelas tentang Della hamil di mading sekolah waktu itu?"

Nita tersenyum remeh, lalu menatap Veli dengan angkuhnya. "Iya, gue, kenapa?"

Semua orang disana menatap Nita tak percaya. Veli yang sedari tadi menahan emosi, kini melayangkan satu tamparan keras pada pipi Nita. Matanya memanas, tak percaya atas pengakuan Nita di hadapan semua orang.

"Gue ngga suka liat Della bahagia! Semuanya sayang Della! Della punya semuanya! Gue juga ingin bahagia kayak Della! Tapi gue ngga bisa dapetin semuanya!"

Dava mengepalkan kedua tangannya. Kalimat yang dilontarkan Nita berhasil membuat Dava emosi. Tak segan, laki-laki itu melayangkan satu tamparan yang cukup keras hingga semua orang terpekik.

"Asal lo tau! Della ngga sebahagia yang lo kira! Adek gue itu rapuh! Dia dipaksa buat dijodohin sama orang yang licik! Della sering dapat pukulan sama Bunda nya sampai Della diusir dari rumah! Dan asal lo tau, sekarang Della ngga ada kabar dan gue ngga tau dia dimana! Dan lo masih menyimpulkan Della bahagia! Iya?!"

"Lo itu egois! Lo cuma mentingin kebahagiaan lo sendiri tanpa tau serapuh apa orang lain yang lo jadiin korban atas keegoisan lo itu! Sialan!"

Semua yang disana tercengang mengetahui fakta yang baru saja didengarnya, tak terkecuali Nita. Banyak yang berbisik tentang Nita yang ternyata sejelek itu perlakuannya terhadap orang lain.

Fara mengusap pelan punggung Dava, berusaha menenangkan emosinya yang kini tengah bergejolak. Air mata laki-laki itu jatuh mengenai kedua pipinya. Fara tahu, sebesar apa Dava menyayangi Della.

"Gue ... " Dava menggantung ucapannya, isakannya tak dapat ia tahan. Air matanya pun semakin deras membasahi pipi. "Gue gagal sebagai kakak."

Fara yang tak tega melihat kekasihnya seperti itu, ia langsung memeluk Dava. Senyumnya terukir ketika merasakan kedua tangan Dava yang melingkar di bahunya. Fara membiarkan Dava agar menumpahkan segala kesedihan dan kegundahannya di sana. Entah mengapa, melihat Dava seperti ini, membuat Fara tanpa sadar ikut meneteskan air matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FredellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang