04 : KEMENANGAN PERTAMA THE RIGELS

2.9K 411 82
                                    

Tujuh orang remaja tengah duduk melingkari sebuah api unggun kecil, bertempat di halaman belakang rumah Galadrik.

"Untuk merokok dan minuman keras, gue gak punya hak larang kalian. Tapi gue harap kalian bisa memposisikan diri, rokok masih gue bebasin, tapi minuman keras? Gak akan gue biarin kalian bawa barang itu ngumpul bareng kita. Tapi semoga gak ada yang konsumsi barang itu. Larangan keras lainnya untuk barang dengan nama narkoba, gue larang dengan sangat keras," peringat Galadrik sambil menggenggam kaleng sodanya.

"Aturan jalanan, gue rasa kalian bisa paham sendiri. Kita bukan geng motor yang nyari penyakit dengan kebut-kebutan dan membahayakan keselamatan pengendara lain."

"Gue mau kita saling jaga, setelah di resmikan, itu artinya kita adalah keluarga. Jadi, gue harap kalian bisa lebih terbuka dan percaya satu sama lain."

Galadrik mengatakan banyak hal untuk teman-temannya, mencoba membuat aturan tak tertulis dan berharap bisa di patuhi oleh mereka semua.

"Kita harus kompak!" seru Alvarios. "Kita buat nama The Rigels di kenal baik oleh orang-orang. Kita buktikan kalau The Rigels memang pantas menjadi Betha untuk SMA ORION."

"Kita pasti bisa!" lanjut Dilan semangat. "Kita akan buat The Rigels di kenal banyak orang."

Galadrik tersenyum. "Malam ini di 10 Maret 2022, The Rigels resmi kita bentuk dan kita bangkitkan."

"The Rigels!" seru Galadrik.

"Satu langkah satu tujuan!!!"

Galadrik berdiri di ikuti yang lain, ia langsung memakai jaket hitam dengan lambang The Rigels di punggungnya. Mereka semua sudah menggunakan jaket itu dan tersenyum.

Dilan menarik Faresta yang ada di dekatnya untuk mendekati yang lain dan mereka berpelukan tiba-tiba. Dara yang tidak tahu sama sekali malah terjepit di antara para lelaki tinggi itu.

"GAK NAPAS!" teriak Dara memberontak.

Mereka tertawa, Dara berlari ke atas untuk mengambil ayam yang sudah mereka siapkan. Mereka sudah menyiapkan banyak makanan yang akan di bakar untuk malam itu.

"ASIIKK!!!" seru Dilan mengambil panggangan.

"Heh Proyektor bantuin," ketus Dara melempar sekotak tisu pada Viktor.

"Sembarangan lo Darah kotor," balas Viktor hendak membalas Dara namun Galadrik lebih dulu melemparkan tatapan tajamnya. "Biasa aja kali, Gal. Gak gue apa-apain kok Dara lo."

"Jangan macam-macam lo sama gue," ujar Dara besar kepala.

Viktor mengumpat kecil, ia langsung bangkit dan membantu teman-temannya. Mereka mulai sibuk dan saling bercerita tentang banyak hal.

"Kayaknya si Renaldi emang punya dendam deh sama lo, Gal," celetuk Faresta sambil memakan paha ayam yang baru saja dia bakar.

Galadrik hanya mengangguk, jika membahas Renaldi, ia menjadi tidak mood seketika. Apalagi mengingat bagaimana dulu ia dan Renaldi berkompetisi.

"Tenang aja, cowok pendendam kayak Renaldi itu mudah jatuhinnya," ujar Viktor dengan slengean.

"Bener," sela Dilan. "Lawan Galadrik waktu itu aja udah K.O, lemah dia mah."

"By the way, jadwal pertama kita apa nih?" tanya Faresta membuat mereka terdiam.

"Touring!" seru Dara. "Kayak cowok-cowok wattpad gue, beuhhh."

Viktor mendelik. "Cowok wattpad? Cih, baper kok sama fiksi, ketahuan banget jomblonya."

Dara menatap Viktor tidak ramah. "Suka-suka gue lah, kok lo yang ribet."

GALADRIK [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang