14 : MENGHABISKAN WAKTU DI RUMAH

2.3K 288 34
                                    

"Ayah, maksud kakek tu yang begini, ya?" tanya Galadrik menyerahkan laptopnya pada Galaksi.

Galaksi meletakkan cangkir kopinya, ia meneliti isi file yang di berikan Galadrik, kemudian ia tersenyum dan mengangguk.

"Pintar kamu," puji Galaksi.

Galadrik ikut duduk di depan ayahnya. "Kakek Haris gak minta cepat-cepat, tapi Galadrik coba untuk selesaikan semuanya. Itu juga bantuan dari om Artha."

"Kamu pewaris dua perusahaan besar, Gal. Sudah seharusnya kamu belajar mengurus perusahaan," ujar Galaksi. "Maaf kalau akhirnya kamu juga harus sibuk."

"Sebisa mungkin Galadrik coba untuk paham, yah. Ini perusahaan bunda, jadi Galadrik harus bantu ngurus."

Sangat pengertian, batin Galaksi. Anaknya paham kondisi keluarga yang sangat kekurangan orang untuk mengurus dua perusahaan besar sekaligus.

Haris adalah sahabat dari ayah Kaluna, sejak kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa kedua orang tua Kaluna, Haris lah yang mengurus perusahaan keluarga Kaluna. Kini, dengan baik hatinya Haris berusaha mengembalikan perusahaan itu pada Galadrik, meski setengahnya sudah atas nama Athar, anak dari Haris dan itu juga keinginan dari Kaluna dulu.

Galaksi tengah memikirkan jalan tengah untuk Galadrik, mungkin saja ia akan menyatukan dua perusahaan itu. Atau mungkin membiarkan Galadrik mengurus dua nama perusahaan besar bersama semua cabangnya, karena nanti, perusahaan milik keluarga ayahnya juga akan jatuh ke tangan Galadrik.

Sangat memastikan cara belajar Galadrik karena ia takut Galadrik salah dan itu akan berakibat fatal. Dari perusahaan milik keluarga Galaksi saja, meliputi industri konstruksi, elektronik, dan pendidikan. Lalu dari keluarga Kaluna mencakup bisnis pariwisata dan perusahaan otomotif yang sudah sangat sukses. Apalagi dari awal, Galadrik sudah menjadi Pemiliki dari hotel Khe Corp yang sudah memiliki cabang di beberapa kota besar di Indonesia.

Karena cakupan bisnis dari keluarga Galaksi sangat luas, maka dari itu ia masih harus membantu Galadrik mengerti banyak hal. Mengajari anaknya dengan perlahan agar tidak terlihat memaksa dan membuat anaknya kesulitan sendiri. Sebisa mungkin Galaksi menarik perhatian Galadrik agar anak itu menawarkan dirinya sendiri dan enjoy melakukan pekerjaannya.

"Yah, kenapa ada Khe Corp, Jiwanta Corp dan ada Bumi Jiwanta Corp ?" tanya Galadrik.

"Khe Corp itu sudah milik ayah," jawab Galadrik. "Kamu tau kan kalau kakek itu punya saudara juga, om Nusantara. Nah jadi, pusat bisnis keluarga itu Bumi Jiwanta Corp milik kakek buyut kamu kakek Bumi. Karena anak dia ada dua, di bagi lah jadi Khe Corp untuk kakek Samudra dan Jiwanta Corp untuk kakek Nusantara."

Galadrik mengangguk. "Kenapa harus di bagi? Kenapa gak di satuin dan tetap pake nama Bumi Jiwanta Corp? Kan bisa di urus sama-sama?"

"Kata kakek Bumi biar gak ada masalah nantinya, lagi pula itu di bagi sama rata dan atas persetujuan kedua pihak. Kakek Samudra dan kakek Nusantara itu punya minat yang berbeda, kalau kakek Samudra lebih minat ke industri konstruksi, elektronik dan pendidikan. Kalau kakek Nusantara lebih suka di bidang kesehatan, layanan jasa kayak perusahaan taksi dan ojek online, juga wedding organizer."

"Gak imbang, yah," cetus Galadrik. "Perusahaan punya kakek Samudra lebih besar dan sudah punya cabang banyak."

"Mereka yang mau, Gal. Harus bersyukur karena punya keluarga yang gak irian, kakek Nusantara yang pilih keinginan dia, dia juga yang pilih semua perusahaan besar di urus kakek Samudra. Untungnya istri dan anak kakek Nusantara juga senang karena mereka sama-sama suka di bidang itu."

Galadrik mengangguk, meski sedikit sulit, ia cukup mengerti penjelasan dari ayahnya.

"Ternyata kita kaya banget ya, yah," cetus Galadrik. "Teman-teman Galadrik cuma tau kalau Gala anak dari ketua yayasan sekolah, itupun gak semua. Waktu Gala ajak mereka ke rumah, mereka gak nyangka kalau kita sekaya itu."

GALADRIK [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang