"Haikal mana Haikal?"
"KAL! HAIKAL??"
"Jangan teriak-teriak," tegur Julian pada Kalandra yang tengah sibuk mencari Haikal.
"Ck, HAIKAL LO MASUK APA ENGGAK, SIH?" teriak Kalandra yang tengah mengabsen temannya. "VIKTOR MANA VIKTOR?"
Mereka yang mendengar teriakan Kalandra hanya bisa sabar karena di pagi hari yang cerah, Kalandra sudah seperti orang gila karena mencari dua teman kelas yang tidak ada keterangan sama sekali.
"Sabar, gue datang kok," ketus Haikal yang baru datang di susul Elina dan Yosita.
Kedatangan Yosita langsung mendapat tatapan mata dari teman-temannya, Dara saja langsung menghampirinya.
"Lo udah sekolah, udah sehat?" tanya Dara.
Yosita mengangguk. "Makasih."
Dara mengernyit, ia tengah memikirkan apa yang di terimakasihkan dari Yosita padanya. Namun ia tidak memikirkan hal itu terlalu pusing apalagi suara Kalandra kembali terdengar.
"WOY DILANDA RINDU, MANA TEMAN LO VIKTOR? AH, LO SEKERTARIS JUGA, BANTU GUE."
"ASTAGHFIRULLAHALADZIM, HEH KALAJENGKING BISA DIAM GAK SIH?" ketus Dilan balik berteriak.
"Gue lagi pusing nih, ah lo kerjaannya cuma diam aja. Cari Viktor, dia temen lo, kan?" Kalandra memaki.
"Lo berdua mau diam atau gue adu kepala kalian sampai pecah," ancam Valdy garang.
Kalandra dan Dilan menoleh dengan takut, ekspresi Valdy benar-benar menakutkan. Benar-benar sangat cocok menjadi ketua di kelas yang penuh dengan para laki-laki berisik.
"Viktor sakit, habis jatuh dari motor semalam," celetuk Ikbal membuat Galadrik dan teman-temannya menoleh terkejut.
"Serius lo?" tanya Faresta cepat.
"Jatuh dari motor?" tanya Dilan tidak percaya.
Galadrik langsung menghampiri Ikbal membuat Ikbal heran dan sedikit tidak percaya diri, apalagi ia tengah di kelilingi para teman-teman Galadrik.
"I-iya. Abangnya telpon gue tadi pagi, katanya dia jatuh semalam. Abangnya ngamuk, hp Viktor juga di pegang abangnya," jelas Ikbal lalu mendongak menatap Galadrik yang terdiam.
"Parah?" tanya Aksel yang juga tidak tahu kabar itu.
"Kalau kondisinya gue gak tau, yang pasti Viktor istirahat di rumah," jawab Ikbal lagi.
Mereka menghela napas gusar terlebih Galadrik, semalam, setelah mereka memutuskan pulang setelah balapan, mereka berpisah dan pulang ke rumah masing-masing. Tidak ada kabar jika Viktor kecelakaan, maka dari itu mereka semua tidak tahu sama sekali.
"Kita jenguk nanti," ujar Alvarios menepuk pundak Galadrik. Ia tahu jika Galadrik tengah merasa bersalah.
Dara menatap Galadrik yang lesu di tempat duduknya, Galadrik tengah menyalahkan dirinya sendiri. Ketidaktahuannya tentang kabar Viktor makin membuatnya merasa sangat bersalah.
The Rigels
Dilan : @Viktor lo kenapa, njing? Kenapa gak ngabarin kalau lo kecelakaan?
Faresta : @Viktor Lo baik² aja kan? Tor? Kirim sinyal kalau lo sehat
Dilan : pasti sehat sih, preman pasti punya nyawa ganda
Dara : @Viktor nanti kita ke rumah lo ya??
Viktor : gue oke. Kalau kesini jgn lupa bawa makanan buat suap abang gue
KAMU SEDANG MEMBACA
GALADRIK [SELESAI]
Teen FictionBukan hanya kisah tentang remaja bernama Galadrik Wastu Khe Jiwanta, ini adalah kisah tentang manusia-manusia baik yang ada di sekitarnya, dari keluarga, The Rigels hingga manusia-manusia luar biasa yang menempati kelas IPS 7. Bukan hanya tentang p...