Hari berganti hari, kini anak-anak sekolah sudah kembali masuk. Mereka mulai sibuk berdatangan dan menyapa satu sama lain di sekolah.
Hari pertama sekolah di tahun ajaran baru sangat menyenangkan tentunya, anak baru kelas sepuluh mulai ikut bergabung bersama kakak kelas mereka.
Sedari tadi, Dara sibuk mencari teman-temannya. Ia baru saja datang bersama sopir dan tidak tahu dimana semua temannya berada. Dara juga tidak tahu dimana keberadaan Galadrik dan ia mulai kesal.
"Gala kemana?" tanya Dara menatap ponselnya. Ia menelpon Galadrik namun tidak ada jawaban.
"Dara," panggil Aida.
Dara tersenyum, ia langsung berlari menghampiri Aida. "Gue kira gue sendirian," ujarnya. "Yang lain mana, gak kelihatan?"
"Aku juga baru sampai," jawab Aida.
"Apa mereka belum pada datang ya?" gumam Dara bingung.
"Dara!"
Suara Galadrik terdengar di telinga Dara, ia langsung berbalik dan tersenyum melihat Galadrik menghampirinya bersama inti The Rigels.
"Kenapa nelpon?" tanya Galadrik.
"Tadi bingung nyari kamu gak ketemu," jawab Dara.
Galadrik tersenyum, ia menggenggam tangan Dara dan mengajaknya menuju mading untuk melihat kelas. Saat sampai, mereka terkejut melihat kelas masing-masing.
"Kita sekelas lagi?" pekik Dilan melotot.
"Ih iya," sahut Faresta. "Kita sekelas lagi," ujarnya senang tanpa sadar ia merangkul Aida yang kebingungan.
"Jangan modus," bisik Viktor menarik Aida untuk pindah ke sampingnya dan bergabung bersama Dara.
Faresta mengerucutkan bibirnya kesal, ia melirik sinis Viktor yang sudah mulai menunjukkan sikap posesifnya pada gadis di kelasnya.
"Vania Keisya Fredella siapa?" tanya Aksel menyadari ada nama baru di list nama teman kelasnya.
"Ih ini juga Nesya Lituhayu siapa?" tanya Dilan ikut sadar.
"Anak baru, kah?" beo Faresta. "Atau dari kelas lain?"
"Ayo lihat kelas kita," ujar Viktor mengajak yang lain untuk pergi.
Dara masih diam, ia tidak menyangka jika ia kembali mendapatkan teman kelas yang sama seperti kelas sebelumnya, tidak ada yang berubah sama sekali, tentu saja ia senang.
Mereka menuju lantai dua gedung itu, menyusuri lorong hingga ke kelas paling ujung XI IPS 7.
"HAI BESTIEE!!!" teriak Dilan masuk ke kelas.
Ternyata teman-teman kelasnya sudah di kelas, bahkan mereka menempati tempat duduk yang sama seperti sebelumnya.
Dara langsung berlari menarik Aida untuk duduk di kursi pojok ujung, ia terlihat sangat senang, apalagi teman-teman kelasnya mulai berdatangan dan mereka juga heboh karena tidak menyangka.
Tidak lama kemudian Elina datang dan langsung menghampiri Dara dan Aida.
"ELINA!!" pekik Dara. "Yosita mana?"
"Yosita sekelas kita, kan?" tanya Aida membuat teman kelasnya terdiam dan saling tatap.
"Yosita pindah sekolah," jawab Elina membuat teman-temannya terkejut.
"Pindah?" beo Dara. "Kenapa pindah?"
"Bercanda hehe," ujar Elina membuat teman-temannya mendengkus.
"BOHONG DOSA!" pekik Bani yang tengah duduk di meja guru.
"ELINA MULAI NAKAL!!" sambung Beni.
Elina hanya tersenyum dan menatap Alvarios. "Bukannya Yosita nunggu kamu jemput dia?" tanya Elina membuat Alvarios terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALADRIK [SELESAI]
Teen FictionBukan hanya kisah tentang remaja bernama Galadrik Wastu Khe Jiwanta, ini adalah kisah tentang manusia-manusia baik yang ada di sekitarnya, dari keluarga, The Rigels hingga manusia-manusia luar biasa yang menempati kelas IPS 7. Bukan hanya tentang p...