35. Lucano Karunasankara

1.7K 181 45
                                    

"Awak tuh ditanya! Jawablah."

"Indak tau."

Ibunya mendengkus lelah, capek ngurusin anak cowoknya yang baru aja lulus SMA minggu lalu.

"Tuh maunya apo?"

"Kawin."

"Eh, siko ambo tapuak muluit ang." (sini kutabok mulutmu)

Luca nggak berusaha menghindar, nerima lemparan bantal dari mamanya dengan pasrah, lagian juga dia masih belum tau mau jadi apa. Mengikuti jejak ayahnya menjadi anggota dewan atau mengikuti jejak abangnya ngebuka rumah makan padang yang udah bercabang dimana-mana.

"UI, ang nio cubo ndak?" (UI kamu mau coba nggak?)

"Emang ee sampai utak ang?" (emang otak aku sampai?)

"Yo, kasih sampailah ee."

***

"Jeno anaknya emang gitu?"

Yara berdiri, mengangkat rumput untuk dikumpulkan, Nalini ngelarang mereka bakar sampah karena katanya mau diolah jadi pupuk kompos, dia mah manut aja daripada ngeliat anak itu marah-marah.

"Gitu gimana?"

"Idealis? To the point? "

***

"Sama-sama, Jeno."

"Lah, lu tau gue?"

Luca ngangguk patah, siapa yang nggak kenal Jeno coba?

"Terkenal juga ya. Jadi, taunya karena apa?"

***

Luca ketawa kecil, "Obat patah hati paling mujarab adalah cinta yang baru."

"ANJIRRR!"

***

mempersembahkan:

Manggala Abhiseva as kakak sulung uda Luca, pengusaha rumah makan jhaso bundo.

Manggala Abhiseva as kakak sulung uda Luca, pengusaha rumah makan jhaso bundo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

check your drive!

terima kasih kepada istrimudajk atas kursus bahasa padangnya subuh-subuh 🥰❤️

unsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang