66. Pelik

752 95 5
                                    

Dery kembali diam, mengembuskan asap rokoknya ke udara, ngebiarin racun itu bergabung dengan udara segar.

"Belom tau. Gue kayak kehilangan arah deh."

"Bener, lu kayak orang linglung. Makanya, gue di sini sekarang, buat ngembaliin Dery yang dulu. Jadi, ada apa? Kenapa lo mendadak gini?"

***

Kapan ya Re, kapan gitu kita bisa dicintai dan mencintai kayak mereka? Kok rasanya gue udah totalitas dalam mencintai tapi nggak pernah totalitas dalam dicintai."

Mungkin benar, seperti apapun bentuknya, berasal dari manapun dia, sebuah perasaan harus punya penjelasan yang benar. Dery adalah masa lalu, bentuk lampau dari apa yang udah pernah dia alami. Sementara, untuk Luca adalah apa yang sekarang dia rasakan.

***

"Der, nongkrong gak?"

"Anjir, Jeno, lu liat jam gak, ngajak nongkrong tapi jam berapa nih?"

"Elah baru jam sembilan."

"Jam sembilan lewat LIMA SEMBILAN."

"Mau gak?"

"Anjirlah, di mana?"

"Ini kopi."

"Gue otw. Mau ngajak yang lain gak?"

"Bebas, kalo duluan sampe pilih outdoor area, mau nyebat, nitip Dunhill, gue nggak suka Marlboro."

"Oke. Gue matiin."

***

[Your Saturn, 2022]

unsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang