83. Healing

611 77 4
                                    

Nana meraih carriernya, ngikutin langkah Dery ke kamar atas, matanya bergerak pelan, meneliti bagian-bagian rumah yang terasa nyaman. Lantainya terbuat dari kayu yang dipoles coklat nyaris hitam, sementara warna dinding didominasi biru laut yang tenang, banyak pajangan dari rotan dan foto-foto yang tergantung sedemikian rupa.

"Jarang banget gue nemu rumah yang lantainya papan." Luca berkomentar.

"Iya, soalnya kalo malem biasanya dingin, papan kan sifatnya panas."

Cowok itu ngebuka pintu kamar, menyilakan Nana untuk masuk ke dalam.

"Kalo butuh apa-apa, panggil gue aja. Kamarnya di depan tangga tadi."

"Oke!"

***

Pertanyaan Yara dijawab kedikan, karena Mars juga nggak tau, apa kata yang tepat untuk ngegambarin relasi di antara mereka. Hestia tidak menolak, juga tidak memperjelas. Dan Mars bisa menerima itu.

Baginya, semua butuh waktu, semua butuh proses. Nggak apa-apa. Nggak apa-apa gini dulu asal Hestia masih di sisinya. Mars ngerasa sangat cukup.

***

"Makasih ya, Nalini, Luca, udah mau temenan sama anaknya tante."

Ngedenger itu, Nana jadi tau, Dery dibesarkan sama sepertinya. Pria itu punya hati yang teramat lembut. Mereka berdua tumbuh dengan cinta yang berlebih. Sedikit banyak, dia tau, seperti apa dilemma yang Dery rasakan saat harus melepas Rein pun harus memangkas asa untuk Yara.

Dareen Adelino terlalu halus untuk menyakiti. Tapi, tanpa sadar sudah menabur racun di hatinya sendiri.

***

[Your Saturn, 2022]


unsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang