[ps: ss chat ini nggak ada di drive, jadi baca dulu sebelum move ke drive]
***
Dia menatap kemeja putih, almamater dan rok selutut warna hitam yang akan dia pakai besok, juga beberapa kardus berisi barang-barang yang akan dikirim ke Bali secara bertahap agar bawaannya nanti nggak terlalu banyak. Rein mulai mengosongkan kostnya, juga berusaha keras mengosongkan hatinya agar hanya tersisa ruang lapang saat pulang nanti.
Rein udah siap, menghadapi sidang, menghadapi Luca, pun melawan perasaannya sendiri.
***
"Emang wisuda kudu ada pendamping ya?"
"Nggak sih, itu mah nggak wajib. Figuran doang."
"Siapa tau nggak bisa foto wisuda bareng tapi bisa foto di pelaminan bareng. Iya kan, Jen?"
Jeno sih bagian ketawa doang, bagian salty-nya udah pasti—
"Siapa tau fotonya jadi tamu undangan."
—ya betul, Dareen.
***
Tatapnya beralih pada Luca yang berdiri dengan mata bulatnya yang bercahaya, pria itu tersenyum kecil, ngulurin tangannya yang disambut dengan sedikit gemetar.
"Selamat ya. Hebat banget Rein bisa ngalahin Jeno sama Mars. Pokoknya, paling keren paling terbaik."
Dan Rein nggak bisa untuk nggak nangis.
***
"Maaf ya bikin grup tanpa lu."
"Ya nggak apa-apa sih, Mars. Ntar kalo lu yang sidang juga kita bikin grup tanpa lu."
"Tapi, lu masih di Jakarta nggak pas gue sidang?"
Pertanyaan Mars dibiarkan menggantung, gadis itu udah sibuk makanan semua yang tersaji di depan mata. Sempat-sempatnya berantem sama Jeno karena rebutan pudding mangga padahal Nalini bikin banyak, khusus untuk ngerayain sidangnya Rein hari ini.
***
[Your Saturn, 2022]
who the next?
***
selamat menghirup udara yang sama dengan dreamies ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
uns
Fanfictionada banyak stigma beredar tentang KKN yang sampai di telinganya. Tapi, pas ngalamin sendiri, kok ... begini ya? [!] GENDERSWITCH