57. Nongki Time

964 124 4
                                    

didominasi narasi.

***

"Mau makan naspad gratis nggak? Gue jemput bareng Vier nih."

"Boleh deh, laper soalnya."

"Harus cakep nggak sih? Kan mau ketemu sepupunya Dery? Tapi, nggak dandan juga gue udah cakep sih."

***

Karena dia tau betul, menjalin hubungan dengan Luca seperti mengulang kembali kisah lama yang selalu begitu muaranya.

Langit-langit kamar kostnya berubah jadi layar hitam putih yang menampilkan kilasan masa lalu, tentang dia yang begitu ceria, tertawa dan berlari bersama sepupunya yang lain.

Lalu kemudian berganti, menjadi sosok Khireina yang sekarang.

Dingin, jauh ... tidak tersentuh.

***

"Mau taruhan kagak?"

"Apa?"

"Hestia pulang ke Jambi bareng Mars. Lima ratus ribu."

"Ngapain anjir? Pacaran aja kagak. Tapi, Mars bucin banget sih. Ah nggak ah, gue miskin."

"Gue bukan chindo Surabaya yang ke Mall pake sendal jepit tapi merk Gucci."

"Yara, wong sugih, Vier. Minimal berlian dua set, shopping paling deket aja ke Singapura." Luca bergumam

"COOOT."

"Haduh. Kok iki ojok ngene ta lah lek. Aku ngesir teenan, kon gelem tanggung jawab ta cok?" (Haduh, lo jangan gini. Kalo gue naksir beneran mau tanggung jawab nggak?)

"Lah, ancen iku tujuane." (Kan emang itu tujuannya)

"Oalah emboh cooook. Mene gelem nonton bareng ga?" (Oalah, anjir, besok mau nonton bareng nggak?)

***

Napasnya dihembuskan panjang, jatuh pada pesona Mars nggak bakalan sulit. Cowok itu mudah dicintai.

Hestia hanya perlu mencoba.

Iya, kan?"

***

[Your Saturn, 2022]

Honorable mention:

Kak merulalala untuk kursus bahasa sundanya di chapter lalu dan kak jjaellybean untuk kursus Soroboyoannya.

Terima kasih banyak! <3

unsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang