63. Masa-masa Sulit

884 109 18
                                    

"Nana udah ada rencana belom, sehabis ini mau apa?"

"Kerja? Itu udah pasti. Nyari kerja dulu sih kalo emang nggak dapet baru lanjut s2. Kalau Nan?"

"Sama sih. Nyari kerja sampai stabil finansial, baru nikah."

"Nana ada rencana nikah umur berapa?"

"Tuh denger." Yuga mengangguk bangga, "Kalo mau nikah muda, jangan ajak Nana."

Fahry udah mundur dengan berani setelah meluapkan semua yang mengganjal, merelakan hatinya tak berbalas karena Nana emang nggak punya perasaan serupa. Jadi, haruskah dia yang maju dengan serius?

***

Mars tersenyum, ngelepas tangan Hestia dari jaketnya dan menggenggamnya erat. "Gini aja, boleh?"

"Boleh ..."

Mars tersenyum, mengarahkan pandangannya ke depan, masih dengan tangan yang menggenggam jemari Hestia dengan erat.

Cukup gini aja.

Hanya dia dan Hestia.

***

"Nggak usah buru-buru. Mau kemana sih?"

"Hah?"

"Enggak enggak, papa nggak nanya biaya atau kesanggupan otak kamu. Kemana pun kamu mau lanjut, papa bisa biayain. Tapi, kamu yakin? Mau jauh-jauh lagi dari mama?"

"Aku minta maaf karena nyusahin mama dan papa untuk selalu membereskan kekacauan yang aku buat."

"Semua yang kamu lakuin sejauh ini, udah cukup untuk ngebuktiin ke papa kalau kamu emang pengen berubah, Jen."

"Semua anak ... punya cita-cita kan, pa?" tanyanya pelan.

"Ya."

"Dan cita-citaku itu."

***


[Your Saturn, 2022]

selamat memasuki petualangan bulan mei!


unsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang