5✓

5K 542 6
                                    

Aran bersandar di mobilnya, ia menatap kedua gadis cantik yang berjalan ke arahnya.

"Maaf ya pak Aran, udah nunggu lama"

"Saya sudah bilang kan, kalau kamu harus manggil saya Aran. Bukan pak Aran"jelas Aran.

"I-iya pak. Eh... Maksudnya Aran"ucap Chika menundukkan kepalanya.

"Dih, sok malu-malu"cibir Cristy.

Chika melotot, ia menatap tajam ke arah adiknya itu. Sedangkan Aran, dia hanya terkekeh kecil.

"Yuk berangkat, nanti keburu malam"ujar Aran.

Aran menggandeng tangan Chika, membuat gadis itu tersentak kaget. Aran membuka pintu untuk Chika. Saat Chika sudah masuk Aran menutup kembali pintunya.

Aran menatap ke arah Cristy yang sedang bengong sambil senyum-senyum sendiri.

"Kity, kok gak masuk?"tanya Aran.

"Eh, iya kak, duluan aja"

"Ya sudah"

Aran masuk ke dalam mobilnya. Sedangkan Cristy, dia berloncat-loncat kegirangan.

"Yes!!! Dapat calon kakak ipar sugar Daddy"ujar Cristy.

"Woy! Bocil"sentak Chika, dia menurunkan kaca mobilnya, menatap selidik ke arah adiknya itu.

"Apa sih!?"

"Masuk cepetan"

"Iya iya sabar kenapa sih"

Cristy membuka pintu belakang mobil Aran, kemudian ia masuk ke dalam, menutup kembali pintu mobil itu.

***

Chika menatap tajam ke arah Cristy yang selalu setia sepanjang jalan memeluk pinggang Aran.

Chika berjalan di belakang bos dan juga adiknya itu. Ga tau apa kalau dia iri dengan mereka berdua.

"Sebenarnya dia adik gw atau Aran sih"gerutu Chika pelan.

"Lagian gw yang di ajak, kenapa jadi gw yang di kacangin"ucap Chika lagi.

Kini mereka bertiga sedang berada di pasar malam. Awalnya Chika sangat senang di ajak ke sini. Tapi kalau tau dia di anggurin gini mending enggak usah ikut.

"Kakak ganteng, Kity capek"ucap Cristy, ia menghentikan langkahnya, otomatis Aran juga menghentikan langkahnya.

"Capek?"

Cristy menganggukkan kepalanya.

Aran menggendong Cristy, Cristy menaruh dagunya di punggung Aran. Ia menatap ke arah Chika yang berada di belakang Aran. Kakaknya itu menatapnya dengan tajam. Bukannya takut, Cristy malah menjulurkan lidahnya. Hal itu membuat Chika tambah kesal.

Aran menoleh ke belakang, ia menatap ke arah Chika. Terlihat wajah gadis itu yang tengah menahan kekesalannya.

"Chika, kenapa berdiri di belakang saya?"

"Ah... Iya maaf"ucap Chika, ia berjalan menuju Aran.

"Kenapa, kamu gak suka kesini?"

"Suka kok, suka"

"Terus, kenapa mukanya kesal gitu?"

"Enggak kok pak, enggak kesal kok"ucap Chika tersenyum terpaksa.

"Kan saya udah bilang, jangan panggil saya pak"jelas Aran.

"Maaf pak, eh. Maksudnya Aran"

Aran menghela nafasnya, kemudian ia menggandeng tangan Chika.

"Kakak ganteng, Kity mau gulali boleh?"ucap Cristy.

"Boleh, tapi satu aja, jangan banyak-banyak"

"Oke"

Aran berjalan sambil menuju penjual gulali. Tak lupa, tangannya masih menggandeng tangan Chika.

"Mas, gulali nya dua ya"ucap Aran.

"Ha? Tapi katanya gak boleh lebih, harus satu aja"ucap Cristy.

"Iya satu, satu buat Kity. Satu lagi buat Chika"jelas Aran.

"Ha?, Saya ga usah pak, eh Aran"ucap Chika gugup.

"udah ga papa"

Penjual itu memberikan dua gulali kepada Aran.

"Mau pulang, atau main lagi?"tanya Aran.

"Pulang aja deh ran, Cristy udah ngantuk juga tuh"

Aran menatap ke arah Cristy yang sedang ia gendong. Terlihat Cristy yang dengan susah payahnya menahan matanya agar tidak tertutup.

"Ya sudah kalau begitu. Yuk pulang"

Aran kembali menggandeng tangan Chika, membawa gadis itu menuju mobilnya.
















TBC...

Bos Galak Itu Bocil Ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang