26•

3.9K 391 8
                                    


Maap lupa punya cerita ini :v







"Enak ga kak kue nya?"tanay freya. Ia menatap lekat awakah chika.

Chika menganggukan kepalanya."enak, enak banget"

"Itu buatan freya"sahutnya bangga.

"Lah katanya tadi buatan mamah kamu?"

"Eh! Freya bantuin juga kok"sahutnya cepat menggaruk tengkuk lehernya.

Chika hanya terkekeh kecil melihat tingkah laku adiknya aran.

"Kak chika"panggil freya.

"Iya"sahut chika.

"Mama dari kemarin nanyain kak chika aja tau. Katanya mama, mama itu belum pernah ketemu sama calon mantunya"jelas freya membuat pipi chika merona merah.

"Kok calon mantu sih?"tanya chika.

"Ya kan kakak pacarnya kak aran kan?"

Chika diam, ia tak bisa menjawab ucapan dari freya. Karena ia dengan aran saja tidak memiliki hubungan apa apa.

"Kak chika kenapa diem?"

"Ah! Iya, kakak pacaranya kak aran"sahut chika tersenyum kikuk.

"Mama minta ketemu sama kak chika"ujar freya.

"Aduh gimana ya, kakak akhir akhir ini lagi sibuk banget lain kali aja yah. Kalau gitu kakak ke ruangn kakak dulu ya bye"ucap chika pergi keluar dari ruangan freya.

"Hhiiss! Kenapa sih, orang ketemu sama mama aja kok, bukan sama macan"

***

Chika mempercepat jalannya menuju ruanganya, sesekali ia menoleh ke arah belakang. Apakah freya mengikutinya?

Buhg!~

"ADOH!"

Chika menoleh menatap berkas berkas yang jatuh ke lantai."eh! Maaf kak mirza"ucap chika.

Gadis itu berjongkok mengutipi semua berkas berkas yang mirza bawa."nih! Sama sama bye"ucap chika kemudian berlari memasuki ruanganya.

"Makasih"sahut mirza menatap bingung ke arah chika yang sudah masuk ke dalam ruanganya.

"Lah! Ngepain gw yang bilang makasih! Orang dia yang nabrak"gerutu mirza.

***

"Untung di ga ngejer gw, bisa bisanya dia nyuruh gw buat ketemu sama emak nya"gumam chika.

Chika mendudukan dirinya di sofa ruangan dirinya. Ia memejamkan matanya, menagatur nafasnya yang menderu karena habis berlari menghindari freya.

"Chika saya mau---"

"EH KON! Astagfirullah"kaget chika."mulut gw haram banget"gumamnya.

Chika menatap ke arah aran yang menatap ke arahnya datar. Chika menapilkan deretan giginya.

"Eh, pak aran, ada apa pak?"tanya chika.

Aran menghela nafasnya sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Tolong priksa berkas ini ya, setelahnya kamu kasih ke mirza"ujar aran memberikan beberapa perkas itu ke chika.

"Oh oke."sahut chika.

Aran membalikan tubuhnya membuka pintu ruangan chika."jangan lupa nanti makan siang bareng"ujar aran kemudian keluar dari ruangan chika.

"Ya ga nolak"sahut chika.

***

Mirza meneguk ludahnya saat melihat wanita wanita seksi yang ia lihat dari layar monitornya.

"Njir, jadi pengen gw slebew"gumam mirza

Chika masuk ke dalam ruangan mirza tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.

Saat ingin memanggil, chika menatap ke arah mirza yang tengah fokus menatap layar monitornya.

"Serius amat"gumam chika.

Chika berjalan menghampiri mirza, ia berdiri tepat di samping mirza. Chika membungkukkan badanya untuk menatap layar monitor itu.

"Wah! Dosa bet lo liat liat beginian!"sentak chika.

"Bangsat! Kaget gua anj!"laget mirza ia buru buru mematikan layar monitornya.

"Hayo, pasti lagi ngenceng kan?"tanya chika memicingkan matanya.

"E-enggak kok, iman gw kuat"sahutnya keringat dingin.

"Heleh! Nih, tugas baru dari pak aran, kerja dulu baru mikirin hal kotor"celetuk chika kemudian keluar dari ruangan mirza.

"Sialan tuh bocah!"pekik mirza.















Tbc

Bos Galak Itu Bocil Ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang