"Hehe"
"Apa?"tanya aran sedikit ketus.
Ia membawa beberapa belanjaan chika yang cukup banyak.
"Boleh beli jam tangan gak"
"Kuras semua hartaku manis"
"Hehe, ini lagi di kuras. Cup!" Ujar chika.
Setelahnya chika berlari menuju toko jam.
Dengan berjalan gontai aran mengikuti gadisnya itu.
"Aran yang ini... aku mu yang ini"ujar chika girang.
Ia mengankat angkat jam yang ada di tanganya membuat penjaga toko itu deg deg kan. Soalnya jam tangan yang chika pilih adalah jam mahal.
"Hm... berapa mbak"ucap aran mengeluarkan black kard nya.
"35 juta pak"
"Ini"
"Enak juga punya sugar daddy"batin pegawai toko tersebut.
***
"Mas mau makan"ucap chika.
Aran mendadak mengerem mobilnya. Ia menatap ke arah chika yang menatapnya dengan polos.
"Bilang apa tadi?"
"Mau makan"ucap chika.
"Selain itu..."
"Apanya akh! Ayo makan"
"Enggak tadi kamu manggil aku apa?"tanya aran.
Chika tersenyum malu."mas..."
Jantung aran seketika berdegub kencang. Ia menyandarkan tubuhnya menatap lurus ke arah depan.
Meleyot!
"Ayok ih!"rengek chika mengguncang tubuh aran.
Aran tertawa kecil ia kemudian mendekatkan tubuhnya pada chika.
"Mau ngepain?"tanya chika menahan dada aran agar tidak terlalu dekat olehnya.
"Coba panggil lagi"ucap aran tersenyum senang.
"Cepet mas... chika laper..."
Aran kegirangan, ia segera menjalankan mobilnya kembali.
Chika hanya menatap aran sembari menggelengkan kepalanya saja.
***
"Sayang mau makan apa?"tanya aran membolak balikan buku menu restoran.
"Em aku mau makan nasi goreng kampung aja. Minumnya es teh manis"ucap chika.
"Ya udah samain aja mbak"ucap aran pada pelayan restoran tersebut.
"Nanti setelah menikah jangan kerja lagi ya"ujar aran.
"Ih~ kenapa sih!"ujar chika kesal.
"Kamu itu harus di rumah duduk manis nungguin saya pulang kerja"jelas aran.
"Membosankan"gumam chika.
"Pokoknya kamu cukup ngelayanin aku aja. Karena kita bakalan buat dedek bayi dalam 100 ronde, biar dapet selusin"jelas aran menaik turunkan alisnya.
Chika bergidik ngerih mendengar ucapan dari aran. Mendadak dirinya ingin melarikan diri dan tidak jadi menikah dengan pria di hadapannya ini.
"Permisi kak ini pesananya"ujar pelayan tersebut menaruh dua nasi goreng berserta dua es teh manis.
***
Aran membukakan pintu mobilnya untuk chika keluar dari mobilnya.
"Masuk duluan sana. Saya mau nuruni belanjaan kamu"ujar aran.
Chika menganggukan kepalanya saja. Hari sudah mulai larut malam. Pantas saja dirinya sangat kelelahan.
"Malem mi.."ucap chika, ia mendudukan dirinya di samping aya.
"Loh mana aran nya?"
"Itu lagi bawa belanjaan aku"
Aya berdecak."bukanya di bantuin. Kamu ini ga kasian apa"
"Ya biarin aja lah, orang aran yang nyuruh kok"sahut chika.
Tak berapa lama aran masuk kedalam rumah chika, ia menaru barang belanjaan chika di meja ruang tv.
"Malem tante"ucap aran menyalim tangan aya.
"Malem sayang, aduh maaf banget ya chika ngerepotin kamu ya"
Aran tersenyum."gak kok tante"
"Bentar ya, tante bikini teh dulu ya"ujar aya.
"Gak usah repot repot tante"
"Enggak, bentar doang kok, yah.."ucap aya, ia berjalan cepat menuju dapur.
Aran menarik tubuh chika membuat sang empu bersadar di dada bidang miliknya.
Chika tersentak, ia mendongakkan kepalanya menatap wajah tampan milik aran.
"3 hari kedepan kita bakalan menikah. Jadi kamu harus banyak banyak istirahat. Biar malam pertama nanti aku gempur 100 ronde kamu ga kecapean"jelas aran berutal.
Chika menepuk paha aran kuat, ia sedikit menjauhkan dirinya menatap ngerih ke arah aran.
Aran yang di pukul bukanya meringis kesakitan, ia malah terbahak bahak melihat ekspresi takut chika.
"Hih!"Pekik chika bergidik ngerih.
Mau berhenti nulis tapi masih mikir mikir🙂
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak Itu Bocil Ku!
Teen Fiction"Di depan orang lain dia galak. Tapi saat bersama ku, dia akan menjadi bocil yang manja. Itu lah suamiku" ~~~~~~~~~~~~~~ "KERJA BISA YANG BECUS GA SIH!"bentak Aran. Semua terdiam, mereka menunduk enggan menatap wajah marah bos nya. "NGEDIT SELOGAN A...