Aran turun dari mobilnya, ia berjalan masuk kedalam rumahnya.
Saat drinya ingin mendudukan dirinya di sofa. Tiba tiba freya datang dengan berlari menuju arahnya.
Wajahnya panik menatap ke arah aran. Aran yang duduk bersandar di sofa hanya menatap heran ke arah adiknya.
"Kak!"
"Apa ga usah teriak teriak, kakak kamu ada di depan mu"ketus aran.
"Itu mamah kak mamah, hiks"tangis freya.
"Ha! Mama kenapa?"panik aran.
"Mamah hiks, tadi mamah pingsan"ujar freya daramatis.
"Mamah di mana sekarang?"tanya aran.
"Di kamar, mamah di kamar"
Aran langsung berlari menuju lantai atas, ia masuk kedalam kamar mamahnya.
Sedangkan freya, gadis itu tersenyum penuh kemenangan.
"Kenak lo kak aran"ucap freya.
***
"Mah, mama ga papa kan?"tanya aran khawatir.
Aran duduk di pingir ranjang mama nya, ia menatap sendu ke arah mamahnya yang terbaring lemah.
"Ahk, jantung mama kumat, kata dokter kalau kamu tidak segerah menikah mamah akan mening~"
"Tunggu! Apa hubunganya dengan aku menikah"tanya aran heran.
"Ya jelas ada hubunganya! Aku selalu memikirkan mu menikah dan memberiku seorang cucu, tapi kau tidak melakukanya!"desis mamanya.
"Sebenarnya mamah sakit atau tidak"ucap aran.
Wajahnya dengan mamahnya sudah sanagat dekat.
Mamahnya berdehem lalu memegang dada kirinya. Ia bersandar lemah di sandaran kasur.
"Ahk! Kau membuat jantung ku kembali sakit!"pekik mama nya dramatis.
Aran menghela nafsanya. Ia mengambil segelas air yang berada di nakas.
"Minum dulu"ujar aran.
Mamahnya meminum sedikit air yang putranya berikan padanya.
"Aran, kau tak mau melihat mamah mu mati sebelum mamah memiliki cucu kan"ucap mamahnya lemah.
Aran menghela nafasnya lelah."aku akan menikah minggu depan"
Bak mendapatkan uang 1M, mamahnya tersenyum senang, ia menangis haru.
"Kalau begitu bawa calon menantuku kesini"
***
"Kapan kau membawa calon menantu ku kemari"tanya mamahnya du selah kunyahanya.
Ara terbatuk ringan, ini masih pagi, tapi kenapa mamahnya ini sudah membuat mood nya hancur.
"Iya mah, nanti akan ku bawa"ujar aran ketus.
"Nantinya itu kapan?! Kau selalu saja bilang nanti dan nanti! Atau mama akan suru freya saja yang membawa pacarmu itu kemari?"ancan mama.
"Siap laksanakan bundahara!!"teriak freya semangat.
Aran menggeleng tak terima."gak! Duduk di rumah dan jangan merusuh di perusahan kakak!"
Freya mendumel tak jelas, ia menatap tajam ke arah aran.
"Kalau begitu, jemput calon menantuku sekarang"ujar mama.
"Nati malam aku akan membawanya kemari, pagi ini aku ada meting"jelas aran memelas.
"Kau itu bosnya! Kenapa tidak suruh mirza saja yang mengantikan mu. Dasar bodoh"ujar mamahnya.
"Tapi ini proyek besar"
"Haleh! Kau tidak dapat proyek itu tidak membuatmu jadi jatuh miskin"ujar mamanya sinis.
"Oke, akan ku jemout calon menantumu sekarang"ujar aran, ia berdiri dari duduknya, ia berjalan menuju garasi sembari mendumel.
"Dasar anak durhaka, kau membuat tensi ku naik saja!"umpat sang mama.
"Sabar mah, jangan tua dulu kan belum punya cucu"celetuk freya.
Sang mama hanya menatap sinis ke arah putrinya yang memberikan cengiran tak berdoasa itu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak Itu Bocil Ku!
Fiksi Remaja"Di depan orang lain dia galak. Tapi saat bersama ku, dia akan menjadi bocil yang manja. Itu lah suamiku" ~~~~~~~~~~~~~~ "KERJA BISA YANG BECUS GA SIH!"bentak Aran. Semua terdiam, mereka menunduk enggan menatap wajah marah bos nya. "NGEDIT SELOGAN A...