"Di depan orang lain dia galak. Tapi saat bersama ku, dia akan menjadi bocil yang manja. Itu lah suamiku"
~~~~~~~~~~~~~~
"KERJA BISA YANG BECUS GA SIH!"bentak Aran.
Semua terdiam, mereka menunduk enggan menatap wajah marah bos nya.
"NGEDIT SELOGAN A...
Gw mau cerita... Tadi pas ujian kepsek dateng ke kelas gw. Terus ya gitulah ceramah panjang x lebar :v.
Nah pas dia diem nih, gw nanya dong...
"Pak, kita ga ada foto bersama gitu sama guru²?"
Terus kepseknya jawab...
"Ada, masih lama lagi itu... Ahk kau udah mau cepat-cepat lulus aja ya. Nanti gak ku luluskan pula kau biar jadi ketos bukan waktos. Bantu-bantu bapak ngurus anak bandel"
Dalam hati gw...
"Enak di elu, capek di gw" :v
Terus kata temen gw...
"Ga papa cah, gratis SPP"
Memang laknat semua temen gw!
Aran dan Chika berjalan masuk ke gedung perusahaan sambil bergandengan tangan. Hal itu membuat beberapa karyawan menatap sambil berbisik-bisik tentang mereka berdua.
"Enak banget, baru daftar kerja udah jadi sekertaris pak Aran. Terus deket banget lagi sama pak Aran"
"Wajar sih cantik"
"Iya, siapa coba yang gak mau sama orang cantik kayak Bu Chika"
Aran dan Chika terus berjalan tanpa memperdulikan bisikan-bisikan itu. Aran membawa Chika ke ruangannya, kemudian dia menyuruh Chika untuk duduk di sofa.
"Masih ngambek?"
Chika menatap ke arah Aran, kemudian ia menggelengkan kepalanya.
"Jangan ngambek, lagian kamu udah dewasa, jadi harus ngalah sama Kity yang masih kecil"
"Tuh kan belain kity lagi...!"ujar Chika memanyunkan bibirnya.
Aran menghela nafasnya. Ia berjalan mendekati Chika, kemudian duduk di sebelah Chika.
"Kity cuman anak kecil, lagian juga dia cuman bercanda"
"Iiiiiihhh ngeselin, tadi aja bilangnya ga bakalan bela Kity tapi sekarang malah bela Kity!"ucap Chika, matanya mulai berkaca-kaca.
"Iya-iya gak belain kity"ucap Aran, ia menarik Chika masuk kedalam pelukannya.
"Jangan nangis. Entar bedaknya luntur"
"Iiiiiihhh!!! Ngeselin banget sih!!!"tangis Chika, ia memukul dada Aran. Sedangkan Aran yang di pukul hanya terkekeh geli.
"Udah diem, nanti di denger orang kantor bahaya. Bisa-bisa saya di tuh buat kamu nangis lagi"
"Emang kamu yang buat aku nangis"cicit Chika.
Aran tak menjawab ucapan dari Chika, ia hanya mengelus punggung Chika agar gadis itu segera terdiam dari tangisnya.
***
Aran bejalan menuju mobilnya, tangannya membawa beberapa berkas.
"Pak Aran!!!"panggil Chika, gadis itu berlari menghampiri Aran.
"Kenapa?"
"Mau kemana?"
"Ketemu klien saya"
Chika memicingkan matanya, menatap ke arah Aran.
"Kenapa natap saya seperti itu?"
"Bohong ya!"ujar Chika.
Aran menghela nafasnya."enggak, saya memang bener mau ketemu sama klien saya"
"Terus kenapa gak ajak aku!"ketus Chika, gadis itu berdecak pinggang menatap tajam ke arah Aran.
"Saya bisa sendiri kok, ini cuman sedikit"jelas Aran.
"Tapi kan aku sekertaris, jadi harus ikut!!"ketus Chika, ia memanyunkan bibirnya.
Aran terkekeh pelan, kemudian menepuk nepuk pelan pucuk kepala Chika.
"Bilang aja kalau mau ikut saya"ucap Aran.
Chika menyengir."hehe, ikut ya... Di kantor bosen.."
Chika menunjukkan puppy eyes nya, berharap bos nya itu mengizinkan dirinya untuk ikut.
"Iya, ayo masuk"ucap Aran.
Chika dengan senang masuk ke dalam mobil Aran. Setelahnya, Aran menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan kantornya.
Cuman gw yang berani begini :v
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.