27•

3.7K 370 16
                                    

Gotong royong buat bersihin ni cerita.
Berdebu banget.








"Hhuuuaaa mau ikut....!"

"Jangan chika, saya hanya pergi sebentar"ujar aran membujuk chika.

"Gak mau gak mau gak mau!!! Mau ikut...."ujar chika memanyunkan bibirnya.

Aran menghela nafasnya, ia melihat chika yang mengandol di pinggangnya.

Berat?

Jangan di tanya lagi. Ini sangat berat!

"Turun dulu"ucap aran.

"Ga mau nanti aran pergi!"rengek chika.

"Enggak, makanya turun dulu"

"Awas kalau pergi!"pekik chika.

"Iya"ucap aran jengah.

Chika melepaskan pelukanya dari aran. Ia merapik bajunya yang sedikit berantakanz

Aran yang melihat chika yang tengah sibuk merapikan pakaiannya. Aran langsung berlari keluar dari ruangan membuat chika tersentak kaget.

"ARANN!!!"pekik chika.

Chika merengek menghentak hentakan kakinya kelantai.

"Hhhuuuaaa!! Aran hiks!!!"rengek chika.

Chika berjalan membuka pintu ruangan aran sambil masih menghentak hentakkan kakinya kelantai.

Ia memanyunkan bibirnya, matanya mulai berkaca kaca.

Semua orang yang melintas melewati chika nampak bingung, namun hal itu di hiraukan oleh chika.

***

Buhg!

"Anj! Goblok! Aran busetdah saket bego!"pekik mirza yang di tepuk kuat oleh aran di bagian pundanya.

"Cepet cepet masuk!"ujar aran panik, mendorong mirza masuk kedalam mobilnya.

"Lah kenapa dah?!"tanya mirza bingung.

"Udah cepetan anj! Gw di kejer kejer sama bocil bego! Cepetan ahk lo yang nyetir!"ujar aran frustasi.

"ARANNNN!!"teriak chika di ambang pintu prusahanya.

"Cepet bangsat!!"pekik aran.

"Iya iya!"

Mirza masuk kedalam mobilnya, setelah memastikan mirza sudah masuk. Aran berlari ke kursi belakang mobilnya.

"Cepetan jalan!"

Mirza menjalan kan mobilnya meninggalkan pekarangan kantor. Aran melihat chika dari kaca mobilnya yang sudah menangis sambil menghentak hentakan kakinya.

"Berasa jadi bapak ya ran?"kekeh mirza.

Aran hanya mendengus kesal, ia tak menjawab ucapan dari mirza. Ia memijat plipisnya.

"Cepetan, klien gw udah nunggu"ucap aran.

"Iya iya"

***

"Senang bekerja sam dengan ada pak aran"

"Iya pak zio"sahut aran singkat.

"Ehekm, udah selesai ran? Bocah lo ngerengek aja anjir!"ucap mirza berbisik ke aran.

"Kenapa?"tanya aran juga berbisik.

Membuat zio mengerutkan keningnya.

"Nih!"ujar mirza ia menunjukan 50 panggilan tak terjawab dari chika.

"Em kalau gitu saya permisis dulu ya pak zio, soalnya saya ada urusan lain"ujar aran yang di balas angguka oleh zio.

"Iya, hati hati ya pak aran"ucap zio ramah.

Aran hanya menganggukan kepalanya saja. Ia keluar dari ruangan klien nya.










Tbc...

Bos Galak Itu Bocil Ku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang