"In Bandung I ngegabut..."
"HEEE!"
"Iya-iya ini diem"ucap chika memanyunkan binirya.
Aran menggelengkan kepalanya. Kemudian ia kembali menjelaskan tentang broduk baru yang akan ia buat kepada para kariawanya.
Chika menatap satu persatu orang-orang yang berada di ruang itu. Tampak seris mendengarkan Aran yang sedang berbicara.
"Nih orang-orang kenapa pada ngerti sih? Apa gw aja ya yang bego di sini?"batin Chika.
Ia menimpang dagunya dengan kedua tanganya.
"Habis ini enaknya ngepain ya? Gangguin pak aran makan sampai ke selek atau? Ga deh entar di ulti gw mati. Tapi gw mau ngepain ya..."batin chika lagi. Ia menggaruk lehernya yang tak gatal. Sungguh dirinya sangat bisa saat ini.
"Apa kamu mengerti yang saya jelaskan Chika?"tanya Aran.
Hal itu membuat Chika tersentak kaget.
Apa yang harus ia jawab, sedangkan dari tadi saja ia tidak mendengarkan Aran berbicara.
"Em... anu..."
"Anu apa?"tanya Aran polos.
"Anu itu pak... apa ya?"tanya Chika.
Sedangkan Mirza yang di samping Chika hanya menatap sambil menggelengkan kepalanya.
Mirza masih bingung kenapa aran tak memecat wanita yang berada di sampingnya ini.
Padahal kalau di ingat-ingat keslaahan chika sangat banyak saat berkerja.
"Sudah, kita akhiri oertemuan hari ini"uca aran.
Semuanya memebereakan berkas-berkas yang merela bawa, lalu keluar dari ruangan itu.
Kini tinggal lah Chika dengan Aran di dalam sana.
Chika membereskn berkas-berkas yang ia bawa, sedangkan aran ia sedari tadi menatap lekat ke arah Chika.
"Kenapa tidak memoerhatikan saya saat berbicara?"tanya aran.
Chika menoleh sambil mentengir."ga paham"
Aran hanya menghelea nafasnya. Untung saja ia sayang, kalau tidak sudah ia oecat dari kemarin-kemarin.
Dah kan dobel up :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak Itu Bocil Ku!
Roman pour Adolescents"Di depan orang lain dia galak. Tapi saat bersama ku, dia akan menjadi bocil yang manja. Itu lah suamiku" ~~~~~~~~~~~~~~ "KERJA BISA YANG BECUS GA SIH!"bentak Aran. Semua terdiam, mereka menunduk enggan menatap wajah marah bos nya. "NGEDIT SELOGAN A...